Hard News

Cegah Varian Omicron, Pemerintah Bakal Evaluasi Negara yang Boleh Masuk Indonesia

Nasional

29 November 2021 16:24 WIB

ilustrasi Covid-19. (Foto: Pixabay/TheDigitalArtist)

JAKARTA, solotrust.com – Pemerintah akan melakukan evaluasi pembaruan daftar negara yang boleh masuk ke Indonesia untuk mencegah varian baru Covid-19 yaitu Omicron atau B.1.1.529.

Menteri Pariwisata dan Kreatif Ekonomi (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan meskipun varian Omicron belum masuk di Indonesia, namun varian yang berasal dari Afrika Selatan ini diprediksi tingkat penyebarannya sangat cepat.



“Untuk menghindari kasus lonjakan Covid-19 yang baru, maka pemerintah akan melakukan beberapa kebijakan salah satunya adalah pembaruan daftar negara. Pemerintah akan melakukan evaluasi pembukaan wisata untuk wisatawan mancanegara secara berkala dan ini akan dikoordinasikan dengan Kemenkomarves dan Kementerian Luar Negeri,” ujarnya saat Weekly Press Briefing, Senin (29/11).

Adapun sejumlah negara yang masuk dalam evaluasi tersebut adalah negara-negara yang mengalami kenaikan kasus Covid-19, termasuk yang sudah teridentifikasi virus Omicron.

“Jumlah negara yang akan dievaluasi adalah negara yang mengalami lonjakan kasus, baik sebelum munculnya Omicron maupun sesudah Omicron. Setelah ratas rutin dilakukan dua minggu sekali ini, nanti akan dikeluarkan pengumumannya berdasarkan persetujuan dari ratas,” jelasnya.

Ia menghimbau kepada seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk selalu waspada dan berhati-hati karena varian baru ini memiliki daya penyebaran jauh lebih tinggi dari Delta, mengingat pada bulan Juli dan Agustus kemarin dampak yang terkena varian Delta mencapai hampir 50 ribu per hari.

“Seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif harus mampu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian, karna Omicron ini dari literatur yang saya terima berpotensi memiliki daya penyebaran jauh lebih tinggi dari Delta. Dimana Delta kita lihat sendiri pada bulan Juli dan Agustus begitu besar dampaknya mencapai hampir 50 ribu per hari, nah ini yang perlu kita sikapi,” katanya.

Meskipun dibeberapa negara lain seperti Hongkong dan Belgia sudah terkonfirmasi virus ini, namun Sandiaga tetap berharap dampaknya tidak terlalu negatif.

“Tentunya rencana kita menghadapi nataru (Natal dan Tahun Baru) ini adalah penurunan mobilitas yang searah dengan PPKM level 3 dan ini kita harapkan bisa disikapi oleh para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Kita harapkan dampaknya tidak terlalu negatif karena kita sudah menyiapkan langkah-langkah mitigasinya,”tutupnya. (athala)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya