SOLO, solotrust.com - Terkait dampak positif Presidensi G20, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, menyampaikan posisi Indonesia sebagai Presidensi G20 menjadi kesempatan besar untuk menampilkan potensi dan kemampuan Indonesia ke dunia global, juga melakukan banyak hal untuk dalam negeri maupun bagi dunia.
"Tekad Presiden menjadikan G20 tidak hanya sebagai tempat kumpul-kumpul, melainkan bisa menghasilkan sebuah substansi, tidak hanya sekadar baik di tataran konsep tapi juga bisa diimplementasikan akan membuat kualitas kepemimpinan G20 Indonesia akan diperhitungkan," ujar Piter dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) - KPCPEN, Jumat (3/12/2021).
Piter menambahkan, menjadi Presidensi G20 juga merupakan kesempatan Indonesia mengusulkan isu-isu yang sangat relevan, yang tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, namun juga global.
"Isu terkait arsitektur kesehatan global bisa dikatakan sangat tertinggal dibandingkan arsitektur keuangan global misalnya. Bila ada krisis ekonomi di suatu negara, sudah ada lembaga IMF dan Bank Dunia," beber Piter.
Sedangkan untuk masalah kesehatan, kita tidak punya protokol kesehatan global. Indonesia bisa menginisiasi, meskipun jujur tantangan akan sangat berat karena isu kesehatan global memang tidak mudah," papar Piter.
Selain itu, Piter menambahkan, isu kesehatan tidak bisa dilepaskan dari ekonomi.
“Paradigmanya harus diubah. Pandemi terbukti bisa memporakporandakan perekonomian sebuah negara," ujarnya.
Melihat melandainya kasus Covid-19 di Indonesia, Piter optimis hal ini bisa berdampak positif bagi perekonomian dalam negeri. Seiring kondisi ekonomi masyarakat, konsumsi investasi dan ekspor mengalami perbaikan.
"Pertumbuhan ekonomi triwulan empat 2022 diharapkan akan kembali seperti triwulan kedua,” harapnya. (rum)
(zend)