Solotrust.com - Snapchat adalah perusahaan yang menemukan format Stories untuk berbagi gambar dan video yang menghilang. Sekarang, bersama dengan Facebook, keduanya nampaknya sepakat bahwa masa depan media sosial akan lebih seperti TikTok.
Sebagaimana dikabarkan The Verge Kamis (3/2) waktu setempat, dalam sambutannya kepada investor untuk laporan pendapatan kuartalannya pada hari Kamis waktu setempat, CEO Snap Evan Spiegel mengatakan bahwa lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk menonton Stories dari teman-teman di aplikasi tersebut, meskipun perusahaan berharap keterlibatan Stories akan meningkat saat lockdown akibat pandemi mereda dan orang-orang yang mulai pergi dari rumah mereka lebih banyak.
Sebaliknya, pengguna Snapchat semakin berbondong-bondong untuk menonton video di Spotlight, saingan TikTok milik Snapchat untuk melihat video viral yang diposting kreator acak, dan bagian Discover untuk pertunjukan premium.
"Ini adalah kelanjutan dari tren yang kami amati selama pandemi, dan posting dan penayangan stories teman per pengguna aktif harian belum kembali ke tingkat sebelum pandemi," kata Spiegel dalam komentarnya kepada investor.
"Meskipun kami berharap komunitas kami pada waktunya akan kembali ke perilaku Stories teman yang kami amati sebelum pandemi, kami fokus pada inovasi pada penawaran konten kami untuk melayani komunitas kami dengan lebih baik hari ini," lanjutnya.
Spiegel menyoroti beberapa Spotlight sudah memiliki acara mereka sendiri yang berulang di aplikasi itu, yang berarti itu mendukung visi mereka, yakni Spotlight sebagai platform dimana pemirsa dapat menemukan kreator, topik, dan komunitas baru, dan kemudian terlibat dengan mereka lebih dalam di Discover.
Mark Zuckerberg, CEO perusahaan induk Facebook, Meta, juga mengidentifikasi TikTok sebagai ancaman yang tangguh.
"Orang-orang memiliki banyak pilihan tentang bagaimana mereka ingin menghabiskan waktu mereka, dan aplikasi seperti TikTok berkembang sangat cepat," katanya dalam panggilan terkait pendapatan kuartal keempat Meta pada hari Rabu waktu setempat.
Tidak seperti Snapchat yang masih mengembangkan basis penggunanya dan menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan, Meta justru mengecewakan investor dengan laporan pendapatannya minggu ini, menghapus lebih dari $200 miliar dari nilai pasarnya dalam sehari.
Tak hanya itu, jumlah total pengguna Facebook secara global pun mengalami penurunan. Untuk mempertahankan dan menarik perhatian baru, Meta berinvestasi lebih banyak dalam fitur video bentuk pendek seperti Reels.
Dalam panggilan telepon, Meta CFO David Wehner mengatakan penurunan pertumbuhan pengguna ini sebagian disebabkan oleh meningkatnya persaingan dari aplikasi lain.
"Kami percaya layanan kompetitif berdampak negatif pada pertumbuhan, terutama dengan audiens yang lebih muda," kata Wehner.
TikTok sendiri memiliki 1 miliar pengguna pada September tahun lalu, dan merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia pada tahun 2021, menurut perusahaan analisis aplikasi Apptopia. (Lin)
(zend)