SOLO, solotrust.com – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk membangun sentra industri kecil dan menengah (IKM) di Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari dan merelokasi sejumlah pedagang ke Bong Mojo masih belum sepenuhnya disepakati pedagang yang saat ini masih menempati pasar tersebut.
Hal itu diungkapkan salah satu pedagang Pasar Mebel Gilingan, Nuning Suharti, bahwa para pedagang masih ingin bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terkait rencana itu.
“Dari awal sampai sekarang kami pengin ketemu Mas Wali, sampai sekarang belum ketemu. Melalui surat, sudah mengajukan. Melalui DPRD, Wawali (Wakil Wali Kota Solo), kami sudah mengajukan. Tetapi kenapa Mas Wali belum mau menemui?” kata Nuning saat ditemui Solotrust.com Selasa (15/2).
Sebelumnya pada Senin (14/2), sejumlah pedagang Pasar Mebel Gilingan diundang Dinas Perdagangan (Disdag) Solo dalam dua sesi pertemuan; terkait rencana pembangunan sentra IKM. Namun Nuning menilai ada kejanggalan di pertemuan tersebut.
“Undangan kemarin cuma 40 orang, padahal di sini 65 pedagang. Kami kan juga nggak tahu kalau ada 2 sesi. Dari ketua mengusulkan kepada petugas, kami mohon dijadikan satu tempat dan satu waktu, kami sepakat jam 9, dan mereka menolak. Itu yang jadi pertanyaan buat kami; Sudah undangannya tidak semua, dibagi dua sesi. Kemarin kami itu sudah dianggap mati, tidak dimanusiakan,” terangnya
Nuning mengaku, para pedagang yang diundang di pertemuan tersebut diminta untuk menandatangi surat bermaterai terkait pembangunan sentra IKM di Gilingan.
Jika rencana tersebut tetap berlanjut, Nuning meminta Pemkot Solo untuk membuatkan pasar baru terlebih dahulu.
“Kami seakan-akan sudah dipaksa tanda tangan, pakai materai, keputusan mereka bikin IKM, pikiran kami juga menolak. Jadi pemerintah seakan-akan sudah membuat keputusan sepihak, yang bagi kami tidak adil. Misalkan kami menerima, buatkan kami tempat berdagang, kalau misal ke Bong Mojo, monggo, buatkan dulu tempatnya,” lanjut Nuning.
Rencanannya, pada tahap awal pembangunan IKM, para pedagang akan direlokasi sementara ke pasar darurat di bekas Pasar Darurat Pasar Legi, Banjarsari Solo. Dan para pedagang diintruksikan untuk mengosongkan tempat tersebut pada bulan ini. Nuning menyatakan belum siap dengan rencana pemindahan sementara itu.
“Apakah dalam jangka waktu satu bulan bisa, to, buat kami kosongkan, sedangkan saya pribadi bertempat tinggal di sini,” tuturnya sambil berkaca-kaca.
Nuning hanya berharap, pihaknya masih bisa dipertemukan dengan Gibran untuk membahas rencana pembangunan sentra IKM di Pasar Mebel Gilingan. Dikatakannya, para pedagang hanya dijanjikan bertemu Gibran jika kondisi sudah kondusif. Sementara, ia belum tahu kapan pertemuan tersebut dapat terealisasi.
“Kata Pak Heru (Heru Sunardi: Kepala Disdag Solo), Mas Wali mau menemui setelah keadaan kondusif, yang dikatakan kondusif itu yang bagaimana?” tukas Nuning.
Terkait dengan pembangunan IKM Gilingan, para pedagang akan dipindah sementara ke Pasar Darurat, setelahnya Pemkot Solo akan menempatkan pedagang di Pasar Mebel Gilingan ke dua tempat, yakni di sentra IKM di bekas Pasar Mebel Gilingan bagi 20 pedagang yang lolos kurasi, sedangkan sisanya akan dipindahkan ke pasar baru di Bong Mojo. (dks/riz)
(zend)