SOLO, solotrust.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berupaya mengurangi makanan-makanan yang mengandung bahan berbahaya dengan memperketat aturan untuk mengurangi supply (pasokan) dan mengedukasi konsumen untuk mengurangi demand (permintaan pasar).
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jateng Sandra MP Lithin mengatakan, untuk pengetatan supply makanan-makanan berbahaya di masyarakat, pihaknya melakukan beragam upaya selain dengan mengeluarkan perizinan. Salah satunya dengan melakukan skrining atau pengawasan makanan di pasaran.
“Nah kita meng-hire petugas, mereka akan lakukan skrining, karena BPOM tidak bisa melakukan sendiri,” katanya menjelang acara Komunikasi Informasi dan Edukasi Cerdas Memilih Obat yang Aman bersama Gus Nabil Haroen di Karangasem, Laweyan Solo, pada Kamis (10/3).
“Kita pakai dua cara, supply-nya kita ini, tapi demand masyarakat terhadap bahan illegal kita kurangi,” imbuhnya.
Sementara untuk pengetatan demand, dikatakannya selama peluang terhadap makanan berbahaya masih ada, maka produksi makanan berbahaya tersebut juga akan terus ada.
“Tentu kita lakukan sosialiasasi agar masyarakat bisa menjadi konsumen yang cerdas, karena ketika masyarakat belum meningkat pengetahuannya, mereka demand-nya sama produk-produk yang tidak memenuhi ketentuan,” imbuhnya.
Menurutnya hingga saat masyarakat sudah cukup paham tentang bahaya-bahaya makanan dengan bahan yang tidak layak konsumsi. Kendati begitu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Tidak darurat, cuma tentunya kita perlu selalu mengingatkan,” pungkasnya. (dks)
(zend)