SOLO, solotrust.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo melakukan mediasi antara Paguyuban Pedagang Pusat Grosir Solo (PGS) dengan pihak manajemen PGS, Rabu (16/3) di Gedung DPRD Kota Solo, menyusul penolakan pedagang atas kenaikan service charge dari Rp57.500/meter/bulan menjadi Rp80 ribu/meter/bulan.
Mediasi kali merupakan kali kedua, setelah pada Selasa (15/3) kemarin, kedua pihak dipertemukan oleh Dinas Perdangan (Disdag) Solo di Gedung DInas Kesehatan Kota (DKK) Solo. Dari dua pertemuan ini, belum ada kesepakatan dari kedua pihak.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Solo, Roro Indradi Sarwo Indah menyatakan akan segera menindaklanjuti aspirasi dari pedagang terkait aspirasi penolakan kenaikan service charge, dan akan melaporkan kepada pimpinan dewan.
“Tentu untuk dikaji ulang perlu waktu, sudah kami terima kita tindak lanjuti ke pimpinan,” katanya kepada wartawan.
Sementara itu, sebagai tindak lanjut lainnya, DPRD Kota Solo rencananya juga akan melakukan pantauan ke lapangan atau datang langsung ke PGS. Roro menuturkan, ini dilakukan untuk mengecek operasional PGS.
“Kita cek operasional ke dinas-dinas terkait, nanti kita tindak lanjuti,“ terang Roro.
“Nanti kita tanyakanke pimpinan kelanjutannya seperti apa,” tandasnya.
Dari dua pertemuan ini, Owner PGS masih absen dalam dua pertemuan, sementara pedagang menginginkan negosiasi langsung dengan Owner PGS. Pada pertemuan Rabu kali ini (16/3), owner diwakili manajemen PGS, sedangkan Selasa kemarin (15/3) owner diwakili jajaran direksi.
Ketua Paguyuban Pedagang PGS, Sahil,berharap tindak lanjut ke depan terutama dari DPRD Kota Solo, untuk dapat menyampaikan aspirasi pedagang kepada owner atau mendatangkan pihak owner di pertemuan-pertemuan berikutnya.
“Harapan kami ini dewan memberi penjelasan kepada Pak Willy (Willy Widodo Herlambang: Owner PGS), memanggil ulang, dengan tidak sebanyak ini, ya, kami berharap pimpinan (DPRD) mengundang perwakilan kami 5 atau 3 orang sama pak Willy,” kata Sahil.
Sementara itu, pihak manajemen, Restu, memberi alasan absennya owner dalam dua pertemuan tersebut, lantaran sedang menjalani isolasi mandiri (isoman). Namun, pihaknya akan mengusahan owner untuk datang di mediasi-mediasi berikutnya.
“Ini kedua kali memang ini isoman, karena kemarin berturut-turan, memang isoman dari kemarin karena waktunya cuma satu hari jadi beliau tidak bisa hadir lagi,” katanya.
“Insya Allah nanti diusahakan datang, ya paling nanti ada mediasi lagi, kita atur waktunya,” tandasnya. (dks/riz/nika)
(zend)