Pend & Budaya

Sering Dianggap Sama, Tradisi Nyadran Ternyata Beda dengan Ziarah

Pend & Budaya

20 Maret 2022 16:31 WIB

Budayawan St Wiyono memberi penjelasan tradisi nyadran dan ziarah (Foto: Dok. solotrust.com/Wieda)

SOLO, solotrust.com Nyadran atau sadranan adalah tradisi yang biasanya dilakukan masyarakat Jawa di setiap Ruwah (penanggalan Jawa-red) atau menjelang puasa. Tradisi ini ditandai dengan pembersihan makam leluhur, tabur bunga ke makam, bahkan diadakannya acara kenduri.

Menurut budayawan St Wiyono, nyadran ternyata berbeda dengan ziarah. Nyadran diyakini sebagai tanda hormat kepada leluhur sekaligus mengirim doa agar leluhur dapat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Sementara ziarah diyakini memiliki sifat ngalap berkah.



Nyadran sebagai tanda hormat kita kepada leluhur sekaligus kita kirim doa, membantu doa agar leluhur kami, bapak ibu kami, kakek kami, bisa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Jadi agak berbeda dengan ziarah, kalau ziarah itu saya itu rasane kayak punya ngalap berkah,”terang Wiyono, saat ditemui solotrust.com, Sabtu (19/03/2022).

Selain itu, Wiyono juga mengungkapkan perbedaan nyadran dan ziarah terlihat dari waktu dilaksanakannya. Nyadran biasa dilakukan sebelum puasa Ramadan atau di waktu Lebaran, sementara ziarah bisa dilakukan setiap saat.

“Kalau yang namanya nyadran itu, hanya itu, di Bulan Ramadan sama pas Lebaran. Kalau ziarah kubur bisa setiap saat,” lanjutnya.

Nyadranmemiliki nilai kesinambungan antara leluhur dengan umat manusia yang sekarang, artinya sebagai pengingat atau penanda umat manusia pernah dilahirkan. Nyadran ternyata tidak hanya diperingati umat Muslim, melainkan hampir semua agama terdapat tradisi nyadran.

“Hampir semua agama nyadran dan ziarah itu ada,”ungkap Wiyono.

Tradisi nyadran juga memberikan efek baik di mana terdapat rasa kelegaan karena sudah mengirim doa pada leluhur. Hal ini sebagai bentuk cinta kepada keluarga besar yang sudah meninggal.

“Kalau bagi saya sendiri, saya ada semacam kelegaan bahwa saya sudah nyadran, bahwa saya sudah kirim doa pada orang-orang yang kami cintai, bahwa ini menunjukan saya masih punya keluarga besar yang sudah meninggal dunia. Jadi ada semacam kelegaan,” tutur Wiyono. (Wieda/Dela)

(and_)

Berita Terkait

Musim Nyadran, Penjualan Bunga Tabur di Solo Meningkat

Dua Minggu Jelang Ramadan, TPU Bonoloyo Sepi Peziarah

Imbas Corona, Penjualan Bunga Tabur Jelang Ramadan Lesu

Tradisi Nyadran, Ritual Unik Masyarakat Jawa Sambut Ramadan

Jelang Ramadan, Pedagang Bunga Tabur Pasar Kembang Ketiban Rejeki

Jelang Ramadan, Warga Klaten Gelar Nyadran 5 Gunungan

Ziarah ke Taman Makam Pahlawan, Kapendam IV: Refleksi Semangat Perjuangan Pahlawan

Cabup Rembang Vivit Ziarah ke Makam Tokoh Lasem di Hari Pertama Kampanye

Saudi Terbitkan Aturan, Visa Ziarah Tak Bisa Masuk Makkah hingga 15 Zulhijjah 1445 H

Ratusan Pegawai Kemenkumham Jateng Bersihkan Taman Makam Pahlawan

Gibran Nyekar ke Makam Ki Ageng Henis Laweyan

Wamenkumham Ziarah ke Pusara Mantan Menteri Kehakiman Muladi

Masjid Shiratalmustaqim Boyolali, Sediakan 100 Porsi Takjil Setiap Hari dan Santuni Warga

Mengenang Sosok Stefanus Wiyono yang Penuh Dedikasi dan Inspiratif

Peringati Milad ke-8, The Lawu Group Siap Jadikan Wisata Karanganyar Mendunia

Grand Opening Ngargoyoso Waterfall Disemarakkan Selawatan Bersama Ribuan Warga

Warga Cepogo Dapat Mobil dari Gebyar Undian Simpanan BPR BKK Boyolali

BBGP Bersama Multistakeholder Bentuk Tim Konsorsium Pendidikan Daerah

8 Manfaat Puasa Syawal untuk Kesehatan Tubuh

The Alana Solo Berbuka Puasa Bersama Yayasan Karya Al Insan Karanganyar

Berbuka Puasa di Masjid Agung Solo, Merasakan Sensasi Ramadan Tempo Dulu

Pasar Sora, Spot Asyik Berburu Takjil di Solo

Semarakkan Bulan Ramadan, Warung Sedekah SHA Gelar Buka Puasa Bersama Selama 20 Hari

JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah Gelar Khataman Alquran dan Buka Puasa Bersama

Tampil Inklusif, Masjid Izzatul Islam Hadirkan Ceramah Berbahasa Isyarat untuk Jemaah Tuli

Masjid Shiratalmustaqim Boyolali, Sediakan 100 Porsi Takjil Setiap Hari dan Santuni Warga

The Alana Solo Berbuka Puasa Bersama Yayasan Karya Al Insan Karanganyar

HIPMI Solo Kenalkan 100 Anak Yatim Berwirausaha

Indosat Hadirkan Ramadan Bermakna, Dorong Pemberdayaan Marbot di Solo

Berbuka Puasa di Masjid Agung Solo, Merasakan Sensasi Ramadan Tempo Dulu

Berita Lainnya