SEMARANG, solotrust.com - Permukaan tanah di Kawasan Tanjung Mas dan sekitarnya diprediksi terus menunjukkan penurunan. Selain tanggul yang jebol, penurunan permukaan tanah disinyalir sebagai salah satu penyebab dalamnya banjir rob yang belakangan terjadi.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan imbauan kepada perusahaan yang beroperasi di kawasan Tanjung Mas agar tidak menggunakan air tanah secara berlebihan. Temuan itu di peroleh ketika Pemkot berdiskusi dengan pihak PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
"Sumbangan terbesar dari adanya penurunan tanah atau land subsiden adalah penggunaan air tanah yang berlebihan, ini perlu adanya tim gabungan untuk edukasi dan sosialisasi kepada kawan-kawan di pelabuhan Tanjung Mas," ujarnya kepada awak media di lobby kantor walikota Semarang, Selasa (31/5).
Hendi memaparkan tim gabungan tersebut dianggap sangat penting guna memberikan imbauan agar perusahaan di pelabuhan Tanjung Mas beralih dari air tanah menggunakan air PDAM.
Dengan keseriusan mengatasi land subsiden itu, Hendi pun mengajak seluruh elemen untuk bergerak ikut dalam proses edukasi tersebut. Menurutnya, perlu diadakan rapat koordinasi dari pihak provinsi Jawa Tengah karena penindakan penggunaan air tanah ada diranah wewenangnya.
Ia melanjutkan wewenang Pemkot Semarang pun andil dalam proses restribusinya. Sedangkan tanggung jawab PDAM terlibat karena bertanggung jawab mengenai suplai air.
"Ada unsur lain seperti Satpol PP dan lainnya, itu segera akan kita lakukan," tegasnya.
Di samping imbauan kepada perusahaan di Pelabuhan Tanjung Mas dan sekitarnya, Hendi juga mengajak warga yang bermukim di tanjung mas juga tidak menggunakan air tanah berlebihan.
"Selain itu juga pemakaian air tanah oleh masyarakat setempat juga sangat banyak," pungkasnya. (fj)
()