SOLO, solotrust.com - Pameran Topeng Internasional atau International Mask Festival kembali digelar tahun ini secara luring di Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat (17/6) hingga Sabtu (18/6) besok. Gelaran tahun ini diadaka secara hybrid (daring dan luring) di mana mayoritas rangkaian digelar secara luring.
IMF menawarkan 20 penampilan tari langsung dari 17 delegasi nasional dan 3 dari mancanegara. Selain itu, ada 45 pertunjukan tari video yang ditayangkan besok Sabtu (18/6) pukul 12.00-18.00 WIB.
Sisanya, akan ada workshop hingga Konferensi Nasional Indonesia Mask Organization (IMO) di hari kedua.
Pada gelaran tahun ini, IMF mengusung tema Marvelous Mask, yang dimaksudkan untuk memperkenalkan seni topeng sebagai salah satu keragaman yang mesti dimaknai secara luas.
"Tema tahun ini Marveolus Mask ya, jadi topeng tidak hanya menjadi karya seni tari melainkan menjadi pemersatu daerah, bangsa, dan bahasa melalui karya-karya seni topeng," kata Humas IMF 2022, Arief Sulistyo saat ditemui Solotrust.com, Jumat (17/6) siang.
IMF merupakan gelaran tahunan yang sudah sejak 2014 silam di Solo. Diungkapkan, gelaran ini sempat digelar secara luring dalam dua tahun ini atau sejak 2020.
Pada tahun ini, diungkapkan Arief antusiasme pengunjung cukup tinggi. Di mana pihaknya membuka pendaftaran sebanyak 150 tiket sebelum acara yang disediakan ludes terjual dalam hitungan menit.
"Kita buka tiket online 150 tiket perhari kurang lebih 5 menit sudah habis," sebut Arief.
Panitia kini membuka lebar-lebar kunjungan di mana pengunjung masih bisa melakukan registrasi atau datang langsung ke lokasi pagelaran tersebut. Ia pun berharap, antusiasme pengunjung itu berlanjut selama event berlangsung.
"Jadi setelah itu kita buka untuk langsung buka untuk langsung bisa datang ke venue langsung isi buku tamu bisa nonton langsung," ucapnya.
Diharapkan pula, kembalinya event ini yang dapat disaksikan langsung juga dapat membangkitkan geliat pertunjukan era pandemi khususnya seni topeng.
"Harapannya dari antusias masyarakat harapannya kita lebih banyak khusunya para generasi muda setelah dua kali daring," ujarnya.
"Dan generasi muda dapat melestarikan kebudayaan khsususnya terkait dengan tarian topeng ini," tukasnya. (dks)
(zend)