BLORA, solotrust.com – Proyek perluasan lahan Bandara Ngloram yang terletak di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora berdampak bagi masyarakat sekitar.
Mereka mendapatkan uang ganti untung dengan nilai yang cukup besar. Bahkan, sejumlah warga sekitar mampu meraup nominal lebih dari Rp1 miliar.
Salah seorang warga desa Kapuan, Wahyu Agung Nugroho mengaku mendapatkan uang lebih dari Rp2 miliar dari hasil ganti untung tersebut.
"Dari hasil pembebasan lahan kemarin untuk tahap ketiga ini sekitar Rp 2,080 miliar, dengan luas 4.607 m2," ucap Wahyu saat ditemui wartawan di Hotel Grand Mega Cepu, Rabu (13/7).
Padahal, lahan yang sempat dimilikinya tersebut merupakan hasil warisan dari pendahulunya.
Setelah menjadi seorang miliarder, Wahyu berencana memanfaatkan uang tersebut untuk membeli lahan pertanian di tempat lainnya.
"Di sini kan mayoritas petani, Insya Allah nanti kita ganti lahan untuk pertanian lagi, dan mungkin ada sebagian buat usaha," kata dia.
Pria berusia 40 tahun tersebut mengaku, ganti untung untuk pembebasan lahan bandara bukanlah yang pertama kali ia terima.
Sebab, sudah dua kali sebelumnya, Wahyu mendapatkan uang ganti untung meskipun nominalnya waktu itu tidak sebanyak saat ini.
"Saya sudah tiga kali ini kena terus. Sebelumnya cuman 400 meter kecil-kecil, nominalnya tahap pertama kena Rp180 juta, tahap kedua kena 422 meter, dapat uangnya Rp222 juta," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan Solotrust.com, proses pembebasan lahan bandar udara Ngloram Blora di Hotel Grand Mega Cepu, sebanyak 22 kepala keluarga mendapatkan ganti untung dengan total Rp14 miliar.
Kepala Unit Kelas III Dewadaru Karimunjawa Ariadi Widiawan mengatakan lahan untuk pembebasan kali ini luasnya mencapai 34.851 m2.
"Luas lahan sekitar 3,4 hektar dengan nominal sekitar Rp 14 miliar," ucap Ariadi saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu (13/7).
Pada pembebasan lahan kali ini, ganti untung kepada warga yang terdampak dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Ini pembebasan untuk menunjang keselamatan penerbangan saja, bukan untuk pembangunan," pungkasnya. (mn)
(zend)