REMBANG, solotrust.com - Pemkab Rembang berencana menunda pembangunan jalan lingkar Rembang-Lasem.
Adanya perubahan regulasi lebar jalan yang semula 20 meter menjadi 40 meter dan lambatnya proses penggarapan Larap (Land Acquisition and Resetlement Action Plan) membuat langkah eksekusi proyek tersebut semakin berat.
Pembangunan jalan lingkar Rembang – Lasem malah akan kembali diusulkan setelah 2024.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTaru) Rembang, Nugroho menyampaikan terkait waktu pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah mulai tahap perencanaan sampai selesai sedikitnya membutuhkan waktu dua tahun.
Misalkan jika tahun ini dilakukan pengadaan tanah, kemungkinan seluruhnya baru akan selesai tahun 2023. Ada dua produk yang dihasilkan dari tahapan perencanaan yakni dokumen studi kelayakan dan dokumen perencanaan pengadaan tanah.
“Waktu untuk melaksanakan kegiatan itu mulai dari rencana pengadaan tanah sampai clear itu idealnya memmerlukan waktu 2 tahun. Jadi kalau tahun ini pembebasan lahan itu clear tahun depan,” beber Nugroho.
Perubahan kebutuhan lahan juga berarti ada penambahan biaya hingga dua kali lipat, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk pengajuan anggaran. Dapat dikatakan hampir tidak mungkin jika pembangunan jalur lingkar Rembang-Lasem dilanjutkan dengan target terselesaikan pada tahun 2024.
“Perpres Nomor 79 Tahun 2019 itu berakhir di tahun 2024. Sedangkan kalau ini (pembebasan lahan) clear di tahun 2023 itu kami masih ragu untuk melanjutkan paket ini,” terangnya.
Sehingga, lanjut dia, saat ini ada kebijakan untuk menunda proyek jalan lingkar ini. Dikatakannya Proyek Strategis Nasional (PSN) itu tidak sertamerta hilang apabila ada penundaan waktu. Untuk itu pihaknya akan berkomunikasi dengan pemerintah pusat.
Nugroho menambahkan kebutuhan jalan lingkar terbilang cukup mendesak karena jalan pantura saat ini kondisinya sudah cukup padat. Disisi lain juga untuk mengamankan area Kota Pusaka Lasem dari lalu lintas kendaraan besar.
“Apakah PSN ini bisa dilanjutkan setelah tahun 2024 kami akan berkomunikasi dengan pusat. Karena dari hasil studi kelayakan keperluan dibangun jalan lingkar memang cukup mendesak,” pungkasnya. (mn)
(zend)