MALANG, solotrust.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan menyelenggarakan kegiatan Diskusi Publik bertajuk "Papuan Champion: dari Papua untuk Indonesia” di Universitas Merdeka Malang (UNMER), Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (25/08/2022).
Diskusi diikuti 200 mahasiswa, menghadirkan dua pembicara, yakni Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Pendidikan, Inovasi dan Daerah Terluar Billy Mambrasar dan Wakil Rektor I Universitas Merdeka Malang (UNMER) Dr Sukardi M.Si.
Melalui diskusi publik ini, Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Kemenkominfo RI ingin berkontribusi sebagaimana pemerintah tengah menyusun Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua dengan visi pembangunan tahun 2041 sebagai upaya mewujudkan “Papua yang Mandiri, Adil, dan Sejahtera.”
Selain itu juga Kementerian Kominfo bertanggung jawab untuk meningkatkan pengelolaan informasi dan komunikasi publik terpadu, inovatif, intensif, dan berkeadilan terkait percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan Kemkominfo RI, Bambang Gunawan dalam sambutannya mengatakan, kebijakan stragegis Presiden RI Joko Widodo juga ditunjukkan secara khusus kepada masyarakat Papua atau dikenal sebagai Kebijakan Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Sebagai contoh, revisi Undang-undang Otonomi Khusus Papua menjadi prioritas, kunjungan presiden ke Bumi Cendrawasih pun dilakukan belasan kali dalam dua periode kepemimpinannya. Bahkan, pemekaran wilayah atau pembentukan daerah otonom baru terjadi di sana, dari dua provinsi kini telah menjadi lima provinsi baru. Tentu harapannya adalah percepatan pembangunan kesejahteraan semakin berdampak langsung kepada orang asli Papua.
"Untuk itulah, pada kesempatan yang membahagiakan ini, kita ingin menggali pengalaman bagaimana saudara-saudari kita dari tanah Papua, mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan istilah yang kita kenal sebagai Papuan Champion atau juara-juara dari Papua," ujarnya, saat menghadiri Diskusi Publik "Papuan Champion: dari Papua untuk Indonesia" di UNMER,Kamis (25/08/2022).
Rektor Universitas Merdeka Malang, Prof Dr Anwar Sanusi dalam sambutannya mengatakan, tema ini sangat menarik sebagai dukungan kaum intelektual terhadap upaya pemerintah memperluas pembangunan di berbagai daerah, terutama di luar Pulau Jawa.
Percepatan pembangunan di berbagai daerah, khususnya Papua dan Papua Barat juga patut diapresiasi. Pasalnya dalam kurun waktu relatif panjang, warga setempat belum tersentuh pembangunan berkesinambungan.
Lebih lanjut, pihaknya menyoroti banyak potensi tumbuh di Papua, baik sumber daya alam, keindahan lanskap dan budaya, sumber daya manusia tangguh, ramah dan bermartabat serta berbagai kekayaan lain yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan Indonesia.
Sejarah panjang ke-Indonesiaan di wilayah Papua adalah dinamika berkebangsaan, patut menjadi perhatian insan akademik. Dalam hal ini guna merumuskan kebijakan afirmatif dan komunikasi efektif untuk mengatasi proses ekses pembangunan yang bisa merugikan masyarakat Papua dan Papua Barat, serta merugikan kehidupan masyarakat lainnya dalam berbangsa.
"Pada forum seperti yang dilaksanakan hari ini (Kamis, 25/08/2022) sangat baik untuk membuka dialog akademik, sebagai bentuk sumbangsih para mahasiswa untuk kemajuan bangsa kita," kata Anwar Sanusi dalam sambutan Diskusi Publik yang diadakan Kemenkominfo RI.
Merujuk pada tema Diskusi Publik Papuan Champion: dari Papua untuk Indonesia, Staf Khusus Presiden RI Bidang Pendidikan, Inovasi dan Daerah, Billy Mambrasar, memaparkan konsep co- creation. Konsep ini dimaksudkan orang-orang yang menjadi penggerak secara lokal ditingkat provinsi, kabupaten maupun desa adalah anak-anak Papua sendiri.
Munculnya co- creation itu sendiri banyak yang beranggapan pemerintah kurang memberikan perhatian dalam hal pembangunan. Oleh karenanya diubah menjadi membangun bersama, yakni kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat untuk dapat terlibat dalam membangun bersama.
"Jadi co-creation artinya menciptakan bersama memberikan panggung yang sejajar dan setara kepada seluruh manusia untuk terlibat membangun negaranya," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Inovasi Universitas Merdeka Malang, Sukardi, memaparkan Papua merupakan salah satu bagian dari fondasi soko guru Bangsa Indonesia. Hal ini diketahui ada pejuang-pejuang dari Papua, kemudian proses-proses sejarah panjang pembentukan Papua, sehingga integrasi dengan NKRI tidak bisa dipisahkan.
Sukardi juga menyinggung soal prestasi mahasiswa asal Papua di UNMER. Menurutnya, prestasi yang diraih dalam akademik tidak kalah bagusnya dengan mahasiswa lain.
"Saya menyaksikan sendiri bahwa prestasi mahasiswa kita (UNMER) tidak kalah bagusnya. Saya terus terang setiap tahun, tiap semester mengantarkan adik-adik Papua menjadi bimbingan saya dan mengantarkan mereka ke jenjang S2, bahkan S3," ungkapnya.
Di dalam konteks Papua, dirinya menekankan tidak bisa sendirian. Pasalnya,sangat penting memberdayakan potensi-potensi akademik oleh mahasiswa Papua untuk pulang dan membangun daerahnya.
"Jadi kita harus memberdayakan teman-teman dari Papua. Mereka yang memiliki prestasi dan pendidikan di sini, lebih baik jangan tinggal di Jawa, jangan pula di Jakarta, pulanglah ke daerah ikut bersama membangun Papua. Di samping itu sudah ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang secara khusus juga mendorong penduduk Papua untuk bisa menjadi pengelola di daerahnya sendiri," seru Sukardi.
(and_)