REMBANG, solotrust.com - Belum adanya titik temu terkait polemik pembangunan pasar Rembang pada 2023 nanti, pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Rembang (P3R) meminta Komisi 2 dan 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rembang segera turun tangan.
"Kami minta komisi 2 dan 3 DPRD Rembang segera merespon keluhan para pedagang. Karena anggota dewan tugasnya menyerap dan menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat. Karena sampai saat ini permintaan paguyuban belum direspon oleh Pemkab Rembang atau dinas terkait," kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Rembang (P3R) Sutono kepada Solotrust.com, Jumat (30/9).
Sutono mengatakan, pihaknya menginginkan anggota komisi 2 dan 3 DPRD Rembang segera melakukan peninjauan langsung ke lokasi pasar Rembang. Selain itu, pihaknya juga akan mengajak anggota dewan untuk berdialog langsung dengan para pedagang.
"Kami berharap anggota dewan komisi 2 dan 3 segera datang ke pasar Rembang. kita cek bersama-sama, keluhan pedagang seperti apa, apakah setuju pasar dipindah atau tidak," ujarnya.
"Kalau tidak lagi ada tanggapan dari anggota DPRD, kami para pedagang nantinya yang akan datang ke kantor DPRD untuk menggelar audiensi dengan mengajak seluruh pedagang," tegas Sutono
Sebelumnya, Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan, sampai hari ini pihaknya masih terus gencar membangun komunikasi dengan para pedagang terkait rencana pembangunan pasar kota Rembang.
Ia mengakui, pemerintah kabupaten (Pemkab) Rembang saat ini masih menunggu tanda tangan persetujuan pemindahan pasar dari paguyuban pedagang sebagai pelengkap syarat administrasi.
"Tinggal satu yang harus kita komunikasikan dengan paguyuban mau atau tidak untuk dipindah. Kalau paguyuban mau dipindah, selesai. Tapi kalau pedagang masih ngotot menolak, ya sudah tinggal pemerintah pusat. Namun kami pastikan, penolakan itu hanya untuk kepentingan segelintir orang saja, terutama paguyuban itu," kata Abdul Hafidz kepada wartawan, Kamis (29/9). (mn)
(zend)