SOLO, solotrust.com - Rencana penambahan sekolah menengah atas (SMA) untuk mencakup wilayah zonasi di Kecamatan Pasar Kliwon Solo telah ditetapkan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo berencana membangun SMA di lahan yang kini ditempati SD Negeri Mojo Solo seluas hampir 7000 meter persegi.
Pertimbangan ini ditetapkan lantaran lahan itu dinilai telah mencapai syarat luasan minimal pembangunan unit sekolah baru (USB). Nantinya sekolah baru yang memenuhi syarat USB ini dapat memuat lebih dari sepuluh kelas.
"Dengan luasan 6.700 (meter persegi) hampir 7.000 (meter persegi) nanti SMA-nya ada di sana," ungkap Kepala Disdik Solo, Dian Rineta saat dihubungi pada Kamis (27/10/2022).
Sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan zonasi di Kecamatan Pasar Kliwon, Disdik Solo hendak membangun kampus dua untuk SMA Negeri 2 Solo. Namun karena luasan yang memenuhi syarat USB, pihaknya berharap nantinya dapat menjadi SMA Negeri 9 Solo.
"Karena luasannya sudah mendekati USB, kami berharap dapat mendirikan unit sekolah baru jadi SMA 9, sedangkan SD Mojo akan dibangun baru yang semula tempat SMA, jadi ditukar," lanjutnya.
Kini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sedang melakukan proses hibah lahan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng). Dian Rineta menargetkan akhir 2022 proses penghibahan rampung dan segera memasuki tahap pembangunan SMA oleh Pemprov Jateng.
"Jadi sebenarnya proses hibah sudah dilakukan, tapi karena ini kita ubah, usahakan untuk USB sehingga kita mulai lagi proses hibahnya. Ini kami targetkan akhir tahun selesai dari proses pemkot ke pemprov, sedangkan untuk pembangunan selanjutnya diserahkan ke provinsi," jelasnya.
Sebelumnya, wacana pembangunan SMA akan dilakukan di dua kecamatan, yakni satu unit SMA baru di Kecamatan Laweyan dan satu gedung atau kampus di Kecamatan Pasar Kliwon. Namun, rencana pembangunan SMA di Kecamatan Laweyan hingga kini menurut Dian Dian Rineta belum mendapatkan lahan yang cocok dan sesuai kriteria.
"Laweyan sebentar ya, belum, kami menyelesaikan yang Pasar Kliwon. Kalau Laweyan masih ada beberapa alternatif ya, ada yang di rumah dinas, eks rumah dinas, tapi sedang kami kaji dulu," terangnya. (riz)
(and_)