BOYOLALI, solotrust.com - Para guru SMK, SMA, dan MA Muhammadiyah se-Kabupaten Boyolali mengikuti workshop di SMK 4 Muhammadiyah setempat. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman terkait kurikulum holistic dan integrative.
Kepala SMK 4 Muhammadiyah Boyolali, Suprap mengatakan, workshop kurikulum holistic dan integrative nantinya digunakan semua guru Muhammadiyah di Kabupaten Boyolali.
“Workshop kurikulum ini baru digelar kali pertama. Kurikulum ini yang mencetuskan pimpinan Muhammadiyah, jadi nanti harapanya semua guru Muhammadiyah di Boyolali menerapkan kurikulum holistic dan integrative,” katanya kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022).
Sementara itu, anggota Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Boyolali, M Bakrun mengatakan, amanah dari Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, pendidikan di Muhammadiyah dapat menerapkan kurikulum holistic dan integrative.
“Jadi dengan adanya kurikulum merdeka, Dikdasmen mencoba menerapkan pendidikan yang holistic dan integrative. Pada intinya sekolah dapat mengembangkan karakteristik satuan pendidikan. Ini baru mencoba, jadi mengembangkan materi umum dan keagamaan,” terangnya.
Menurut M Bakrun, dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikembangkan metode membaca, menyimak, dan mendengarkan. Oleh karena itu, mestinya para guru di sekolah Muhammadiyah dan di dalam kurikulumnya memberikan pengertian terhadap para anak didiknya sesuai kurikulum tersebut.
“Kalau para guru mengajarkan tentang membaca, berarti yang harus diberikan terhadap muridnya berarti pengertian tetang membaca,” katanya. (jaka)
(and_)