Pend & Budaya

Alat Pembuang Sampah Ala Mesin ATM, Keluarkan Saldo untuk Jajan Siswa

Pend & Budaya

22 November 2022 19:07 WIB

Siswa SMK Muhammadiyah di Boyolali mencetuskan alat pembuang sampah berbasis digital layaknya mesin anjungan tunai mandiri (ATM). (Foto: Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Sejumlah siswa SMK Muhammadiyah di Boyolali mencetuskan alat pembuang sampah berbasis digital layaknya mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Para siswa yang membuang sampah nantinya mendapatkan saldo yang dapat ditukar dengan makanan di kantin sekolah setempat.

Kepala SMK Muhammadiyah 4 Boyolali, Suprap mengatakan, mesin robotik atau alat pembuang sampah kreasi para siswa merupakan mesin berbasis digital mirip mesin ATM.



“Mesin tersebut dibuat sebagai alat pembuang sampah seperti jenis logam, organik, dan nonorganik. Alat ini mirip dengan mesin ATM,” katanya kepada solotrust.com, Selasa (22/11/2022).

Siswa yang membuang sampah di mesin itu cukup menempelkan kartu pelajar miliknya pada bagian mesin. Selanjutnya, mesin akan mengeluarkan saldo. Lewat saldo itu, siswa dapat menukarkan makanan di kantin sekolah.

“Cukup mudah, para siswa hanya menempelkan kartu pelajar kemudian menunggu sampai muncul saldo. Setelah muncul saldo, kemudian siswa dapat menukarkan dengan makanan di kantin sekolah,” jelas Suprap.

Ia berharap, setelah dilakukan uji coba, mesin itu nantinya bisa dikembangkan dan diterapkan di lingkungan sekolah.

“Lewat mesin pembuang sampah berbasis ATM ini diharapkan siswa peduli dengan lingkungan sekolah,” ujarnya.

Hadirnya mesin pembuang sampah berbasis ATM ini bermula saat siswa melihat tayangan di YouTube. Dalam video terlihat warga membuang sampah di mesin sejenis ATM dan mengeluarkan saldo.

“Setelah melihat tayangan tersebut, para siswa mencoba membuatnya dan dipraktikkan bersama guru pembibing,” kata Suprap.       

Sementara itu, guru pembibing ekstra robot, Mariyanto mengatakan, mesin berbasis ATM dibuat selama satu bulan dan membutuhkan biaya sekira Rp2 juta hingga Rp3 juta. Komponen yang digunakan dari barang bekas, seperti printer serta komputer.

“Mulai dari perancangan sampai selesai membutuhkan waktu satu bulan dan membutuhkan biaya Rp2 juta sampai Rp3 juta,” ungkap dia. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Pasang Call Center Palsu, Pelaku Ganjal Mesin ATM Disikat Resmob Klaten

Bobol Mesin ATM Dengan Modus Call Center, Warga Jogja Diciduk Polisi

Saldo Nasabah Jadi Nol, Ini Penjelasan Pihak Bank Mandiri

Kue Gandos, Jajanan Legendaris Penuh Cita Rasa Nostalgia

Berburu Aneka Jajanan Nikmat di Sekitar Stadion Manahan Solo

Hottang Govinda Ramdani Jadi Primadona di Pasar Sangkrah Pasar Kliwon

Sate Kere, Jajanan dengan Nama Unik Khas Solo

Solo Paragon Hotel & Residences Hadirkan Aneka Menu Tradisional

Festival Kuliner Makan Makan Fest di Solo Grand Mall Sambut Liburan Sekolah

Sambut Imlek dengan Pertunjukan Barongsai, SD Warga Tanamkan Toleransi dan Kebhinekaan untuk Siswa

Tingkatkan Keterampilan dan Kemampuan Siswa, Guru SMK di Boyolali Ikuti Pelatihan Soft Skill

KPU Sukoharjo Terima Kunjungan Edukatif dari Siswa PAUD Kelompok Bermain Ceria

Makan Bergizi Gratis Perdana di Sukoharjo Sasar 2.900 Siswa

Wali Murid Beda Pilihan Politik, 3 Siswa TK di Rembang Dikeluarkan dari Sekolah

Jaksa Agung Tanamkan Jaksa Berkarakter PRIMA kepada Siswa PPPJ Angkatan LXXXI Gelombang II 2024

IDI dan Perdatin Borong Susu Boyolali, Dibagikan Gratis ke Santri hingga Lansia

Mantan Bupati Sukoharjo Sukses Antarkan 3 Anaknya Raih Kursi Dewan

2 Caleg PDIP Karanganyar Terancam Gagal Dilantik Geruduk KPU, Minta Kursinya Dikembalikan

Pilkada, PDIP dan Gerindra Sukoharjo Sepakat Kerja Sama Politik

Kemeriahan Leadership Camp 2024 SMA Muhammadiyah 4 Andong Boyolali

Belasan Siswa SMA Muhammadiyah 4 Andong Ikuti Pengijazahan Digital Entrepreneur Class

Berita Lainnya