Pend & Budaya

50 Siswa SLB Negeri Karanganyar Melukis Mural di Trotoar City Walk Slamet Riyadi

Pend & Budaya

2 Desember 2022 03:33 WIB

Siswa SLB Negeri Karanganyar melukis karya mural di dinding bangunan trotoar city walk kawasan Jalan Slamet Riyadi Solo, Kamis (01/12/2022). (Foto: Dok. solotrust.com/ibnu)

SOLO, solotrust.com - Sebanyak 50 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Karanganyar melukis karya mural di dinding bangunan trotoar city walk kawasan Jalan Slamet Riyadi Solo, Kamis (01/12/2022).

Bersama komunitas SOLOISSOLO, acara mengangkat tema Diferensi Privilege ini disambut antusias siswa SLB Karanganyar dengan turut serta melukis karya mural. Sebatang kuas mereka celupkan dalam gelas berisi cat air lalu disapukan ke dinding.



Wakil Kepala SLB Negeri Karanganyar, Rusyanto, mengatakan kegiatan ini berkaitan dengan kurikulum merdeka belajar. Selain belajar, melukis karya mural juga sebagai sarana refreshing siswa SLB Negeri Karanganyar.

“Kurikulum merdeka ini kan, belajar tidak terbatas ruang dan waktu. Adanya outing class semacam ini menambah semangat, gairah, dan paling tidak mereka semacam refreshing lah sambil belajar,” terang Rusyanto saat di temui solotrust.com.

“Kebetulan dengan penataan Kota Solo yang bagus dan berseri ini, sehingga anak anak paling tidak ikut andil dalam menggoreskan karyanya, walaupun dengan keterbatasan,” tambah dia.

Didampingi komunitas seni rupa SOLOISSOLO, kata Rusyanto, awalnya siswa takut saat hendak memulai melukis karya mural.

“Anak-anak tadi datang diberikan workshop sebentar, diberi pengarahan, tujuan dan cara tekniknya sehingga anak anak berani mencoba. Awalnya anak-anak ada yang malu, ada yang takut salah, tapi dengan adanya lukisan dinding ini kan anak berekspresi secara bebas, tidak dibatasi kertas, namun dengan dinding yang luas,” beber dia.

Sementara itu, guru seni SLB Negeri Karanganyar, Rio Okta Pradika, menjelaskan kegiatan ini dibuat sebagai pendekatan berbeda terhadap seni lukis yang dipelajari siswa di sekolah.

“Kami memberikan anak-anak materi atau pembelajaran mengenai mural yang ada di Solo. Ya karena di sekolah luar biasa itu kan kebanyakan anak-anak ter-mindset kalau seni itu harus bentuk realis dan mengacu pada pemandangan, makanya kami beri referensi pada anak bahwa seni itu nggak harus yang baku kayak realis gitu,” terangnya.

Dalam acara bertema Diferensi Privilege, Rio Okta Pradika menyebut, selain melukis karya mural, ada pula seni tari dipentaskan salah satu siswa SLB yang mempunyai minat seni tari.

“Pertama yang jelas mural karena berkaitan dengan karya lukis di Solo. Kedua, ada tarian anak SLB Negeri Karanganyar yang dipentaskan di depan muralnya Didi Kempot,” kata dia.

Lewat kegiatan ini, Rusyanto berharap siswa SLB Negeri Karanganyar dapat lebih banyak aktivitas pembelajaran di luar sekolah sehingga semangat anak untuk belajar kian meningkat.

“ Ke depannya, mudah-mudahan anak-anak semakin diikutsertakan dalam kegiatan semacam ini,” tukasnya. (ibn)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya