SUKOHARJO, solotrust.com - Pada zaman kerajaan dahulu banyak raja di Nusantara mempunyai binatang kesayangan, seperti gajah, harimau hingga kucing.
Bicara soal raja di tanah Jawa, di pinggir jalan raya Tanjung Anom, Grogol, Sukoharjo terdapat sebuah makam kecil bernisan aksara Jawa. Memang selama ini tak banyak orang memerhatikan makam bernisan hitam di trotoar jalan raya itu.
Salah seorang kerabat dalem trah PB X, KRMT Nuky lewat akun Instagramnya menceritakan sekilas tentang makam di Tanjung Anom.
"Kucing Candramawa," tulis akun Instagram @kanjengnuky memberi judul postingannya, Kamis (25/11/2021).
Kanjeng Nuky kemudian menceritakan para raja zaman dahulu biasanya mempunyai binatang kesayangan, baik berwujud makhluk kasat mata maupun dalam wujud jin.
"Pada era Sinuhun PB X, beliau dikenal raja yang kaya raya dan mempunyai banyak sekali binatang peliharaan kesayangan atau yang disebut klangenan dalem," kisahnya.
Beberapa binatang yang dimiliki itu, ungkap Kanjeng Nuky, bukanlah binatang biasa. Di dalamnya bernaung jin atau pusaka yang menyertainya, sehingga wajar apabila binatang-binatang itu tidak berperilaku seperti binatang peliharaan umumnya.
Salah satu binatang kesayangan PB X ialah Kucing Candramawa bernama Nyai Tembo/Tembong.
"Makamnya yang berwujud makam layaknya manusia, bernisan, berada di daerah Tanjung Anom, Selatan Surakarta berdekatan dengan sungai untuk memandikan gajah-gajah keraton waktu itu," sebut Kanjeng Nuky.
Selain dekat sungai, sekitar makam kucing Nyai Tembo/Tembong dahulunya merupakan tempat pemakaman beberapa binatang kesayangan milik keraton. Adapun saat ini area tersebut sudah berubah menjadi jalan raya.
"Nyai Tembo/Tembong ini dahulu menjadi jujugan petani ketika hendak menanam padi. Dengan memberi sesaji dan hasil bumi, harapannya terbebas dari hama tikus yang merupakan musuh kucing," kisah Kanjeng Nuky.
Berdasarkan cerita turun-temurun, kucing Candramawa seluruh bagian tubuhnya berwarna hitam kelam tanpa ada campuran warna lain. Demikian pula dengan kucing Nyai Tembo/Tembong yang makamnya hingga saat ini masih ada. (dd)
(and_)