SOLO, solotrust.com - Agenda Solo Car Free Night (SCFN) bakal digelar Sabtu (31/12/2022). Warga dapat menikmati suasana pergantian tahun di sepanjang Jalan Slamet Riyadi menuju Balai Kota Solo. Salah satu spot menarik untuk dikunjungi saat CFN, yakni Koridor Gatot Soebroto (Gatsu)-Ngarsopuro yang telah direvitalisasi.
Selain memiliki wajah baru, spot ini juga dihiasi mural dengan desain elok karya SOLOISSOLO. Ratusan spot mural di Koridor Gatsu-Ngarsopuro, Gang Kampung Kemlayan serta Timuran siap dinikmati warga, wisatawan, dan pemburu spot foto.
Selama empat bulan atau sejak 1 September 2022, SOLOISSOLO yang merupakan pengelola kegiatan berkaitan seni mural di kawasan tersebut berhasil menghadirkan ratusan mural baru dan renovasi mural lama dalam sebuah program bertajuk SOLOISSOLO REVITALIZE #3.
Program revitalisasi ini didukung penuh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang merupakan satu bagian dengan proyek pengerjaan pedestrian serta revitalisasi penataan kawasan Koridor Gatsu dan Ngarsopuro.
Selama empat bulan, seratusan muralis tergabung dalam 40-an kelompok dan individu muralis menghadirkan ratusan mural dengan berbagai tema dan style di kawasan Koridor Gatsu, Ngarsopuro dan gang-gang kampung sekitar yang terhubung langsung dengan koridor tersebut.
Adapun mural terbagi dalam beberapa zona. Pertama, zona Galeri Mural di Koridor Gatsu, terpampang di 50-an rolling door toko dan dinding bangunan sepanjang pertokoan Koridor Gatsu.
Mural di zona ini terpampang sedemikian rupa layaknya karya di sebuah galeri seni dengan penerangan lampu cukup, sehingga menambah kekuatan dan keindahan karya mural di saat malam hari.
Jenis karya mural di Koridor Gatsu cukup beragam, mulai dari mural dengan style modern kontemporer, graffiti, pop art hingga etnik dan kartunal, di antaranya adalah mural dengan visual wayang, kartun, figur publik, tokoh Solo serta berbagai mural bergaya pop lainnya dengan berbagai tema dan cerita.
Para pecinta mural dan masyarakat atau pengunjung dapat menikmati mural-mural pada rolling door toko pada malam hari atau setelah toko tutup. Sementara saat pagi, siang dan sore hari, sebagian mural di dinding bagian atas bangunan dan dinding toko bagian samping serta beberapa toko yang tutup juga tetap bisa dinikmati.
Selain di Koridor Gatsu menyasar rolling door toko serta dinding bangunan pertokoan, terdapat pula zona mural di Koridor Ngarsopuro. Mural di zona ini terpampang di dinding panjang koridor tersebut, pada pelat besi yang telah ter-display sedemikian rupa, serta pada bollard-bollard pembatas trotoar. Mural di zona ini bertema visual batik Solo serta batik Nusantara dan ornamen etnik lainnya.
Zona mural lainnya yang dapat dinikmati adalah kampung mural di gang-gang Kampung Kemlayan serta Kampung Timuran. Mural di gang-gang kampung kawasan ini diberi berbagai sentuhan mural dengan beragam gaya dan tema, menyesuaikan karakter kampung dan keunikan gang-gang kampung tersebut yang secara visual berbeda-beda satu sama lain.
Di Gang Empu Panilih, gang paling Selatan di Kampung Kemlayan sisi Timur Koridor Gatsu, terdapat mural dengan panjang seratusan meter bergaya visual abstrak, pop art dan kartunal, terpampang di lorong panjang masuk gang.
Sementara di Gang Empu Sedah yang berada di bagian tengah Koridor Gatsu, layaknya di Penang, di gang ini terdapat puluhan mural bergaya mural interaktif dengan sentuhan instalasi menarik untuk dijadikan lokasi selfie bagi para pengunjung, misalnya mural dengan instalasi sepeda dan properti keseharian lainnya. Pengunjung dapat menikmati mural berpadu dengan keunikan kawasan di gang ini, terdiri atas rumah-rumah tua dan kuno yang banyak terdapat di sepanjang lorong Gang Empu Sedah ini.
Zona kampung mural di Kemlayan lainnya adalah di Gang Empu Gandring dengan mural-mural bertema floral, Gang Empu Barada dengan tema kekayaan kuliner Solo, serta Gang Bedoyo dengan tema kekayaan musik Kota Solo.
Sekadar informasi, Gang Bedoyo merupakan gang tempat Maestro Almarhum Gesang dulu tinggal, sehingga secara khusus di lokasi ini juga diberi mural dengan tema figur Gesang dengan ukuran cukup besar.
Gang lainnya banyak terdapat mural adalah di gang soloissolo, terletak di dekat lampu merah Pasar Pon (Sarpon) sisi Koridor Gatsu. Gang ini penuh mural bergaya grafiti di sepanjang lorong gang kecil tersebut, sehingga cukup artistik dan menarik layaknya kawasan wisata mural di Melbourne yang populer.
Terakhir, zona mural juga dihadirkan di Gang Madura Kampung Timuran, tepatnya di depan Pasar Triwindu. Di gang sepanjang hampir 500 meter ini, di kanan dan kiri jalan terdapat mural dengan tema budaya Solo dan dolanan anak tradisional, beberapa mural juga bersifat interaktif di kawasan ini.
Secara angka, terdapat seratusan spot mural di kawasan blok ini, dengan kalkulasi skala ribuan meter persegi mural berbagai gaya dan tema, sehingga dirasa cukup memuaskan bagi para pengunjung.
Selain jumlah mural cukup masif, hal menarik dari mural-mural di kawasan ini adalah proses kreasinya melibatkan publik dan stakeholder kota, mulai dari warga, para pemilik toko serta pemerintah. Karenanya, karya-karya seni mural yang terdapat di kawasan ini juga merupakan karya seni publik yang cukup kuat.
Saat ini, proses pengerjaan telah mencapai 95 persen lebih, tinggal menyelesaikan beberapa spot yang juga telah memasuki tahap akhir. Direncanakan per 31 Desember 2022 seluruh mural telah selesai seratus persen dan dapat dinikmati pengunjung saat Tahun Baru 2023.
Ke depan, SOLOISSOLO juga telah merancang program terdiri atas Paket Wisata Mural berupa Street Art Tour, Workshop Mural untuk Publik, serta berbagai bentuk festival mural dan street art serta street art market yang dapat diakses pengunjung setiap harinya. Berbagai program itu dapat diakses mulai awal 2023. (riz)
(and_)