Serba serbi

Krokot, Tanaman Liar Kaya Nutrisi, Ini Dia Kandungannya

Serba serbi

8 Desember 2022 13:03 WIB

Tanaman krokot atau Portulaca oleracea. (Foto: Pixabay/strangerinthewoods )

Solotrust.com - Krokot merupakan jenis tanaman yang secara ilmiah dikenal dengan nama Portulaca oleracea. Tanaman liar ini juga disebut pigweed, hogweed kecil, fatweed, dan pusley.

Krokot termasuk jenis tanaman sukulen dengan kandungan air sekira 93 persen. Batangnya berwarna merah dan daunnya kecil berwarna hijau. Rasanya sedikit asam atau asin, mirip dengan bayam dan selada air.



Melansir heatline, krokot dapat dikonsumsi seperti bayam atau pun selada. Tanaman ini bisa tumbuh di berbagai lingkungan, termasuk dalam kondisi kekeringan serta tanah yang sangat asin atau kekurangan nutrisi .

Krokot tinggi nutrisi serta banyak mengandung vitamin A dan C. Jenis tanaman ini juga mengandung sejumlah kecil vitamin B1, B2, B3, folat, tembaga, dan fosfor.

Berdasarkan penelitian, krokot memiliki kandungan asam lemak omega-3 relatif tinggi. Seperti diketahui, asam lemak omega-3 merupakan lemak penting yang tidak dapat diproduksi tubuh sehingga perlu didapatkan dari makanan.

Kendati krokot rendah lemak total, sebagian besar lemak dikandungnya berbentuk asam lemak omega-3. Bahkan juga mengandung dua jenis asam lemak omega-3, ALA, dan EPA.

ALA ditemukan di banyak tumbuhan, namun EPA kebanyakan ditemukan di produk hewani seperti ikan berlemak dan alga. Dibandingkan sayuran lainnya, ALA pada tanaman krokot sangat tinggi, yakni lima hingga tujuh kali lebih banyak daripada bayam.

Krokot kaya berbagai antioksidan dan senyawa tumbuhan bermanfaat. Di lain sisi, tanaman ini juga mengandung oksalat dalam jumlah tinggi.

Kandungan oksalat sendiri bisa menjadi masalah bagi orang yang cenderung menderita batu ginjal. Pasalnya, oksalat dapat berkontribusi pada pembentukannya. Oksalat juga memiliki sifat antinutrisi, artinya dapat mengganggu penyerapan mineral seperti kalsium dan magnesium.

Krokot yang tumbuh di tempat teduh bisa jadi memiliki kadar oksalat lebih tinggi dibandingkan tanaman yang mudah terkena sinar matahari. Jika Anda mengkhawatirkan kandungan oksalat, cobalah menambahkannya ke yogurt yang telah terbukti mengurangi jumlah oksalat secara signifikan. (nila)

(and_)