SOLO, solotrust.com - Pengerjaan proyek jalur elevated atau rel layang ganda kereta api (KA) Solo-Semarang fase I terus berlanjut. Salah satu titik sedang dibangun, yakni Viaduk Gilingan, Banjarsari, Solo. Kini pengerjaan telah mencapai 33,80 persen.
Proyek ini mencakup pembangunan jalur KA dan jalur tunggal (single) menjadi jalur ganda (double track). Selain itu pada proyek viaduk terdapat tiga fokus pengerjaan konstruksi, yakni pengerukan jalan dan pembuatan jalur penyeberangan orang (JPO).
Rencananya konstruksi akan digarap dalam kurun tiga bulan, mulai pertengahan Februari hingga April 2023.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Pengembangan 1 Pembangunan Elevated Simpang Joglo, Bernard Hasibuan menjelaskan secara rinci, jalur kendaraan viaduk akan dikeruk menjadi sedalam 4,2 meter dari semula 3,4 meter.
Pengerukan ini agar viaduk nantinya dapat dilalui bus pariwisata, mengingat lokasi viaduk berdekatan dengan destinasi wisata religi Masjid Raya Sheikh Zayed dan Islamic Center.
Sementara guna mengantisipasi banjir, terdapat konstruksi resapan dengan mechanical electrical plumbing. Nantinya air hujan akan langsung dialirkan dengan pompa menuju Kali Anyar, Sungai Bengawan Solo.
"Ada beberapa item pengerjaan yang diminta pak wali ke kami. Salah satunya konstruksi jalur kereta api, JPO, pembuatan rumah sumpit, drainase buangan dari Viaduk Gilingan dibuang ke Kalianyar," urai Bernard Hasibuan, saat dijumpai solotrust.com, Sabtu (04/02/2023).
Anggaran kurang Rp8 miliar, belum mencakup pompa air
Kendati pengerjaan akan segera dilakukan, Bernard Hasibuan menjelaskan masih terdapat kendala yang belum mencapai solusi, yakni pembiayaan pompa air dan genset pada mechanical electrical guna menyedot air hujan.
"Kami sudah mendesainkan terkait mechanical electrical (ME) itu pompa dan genset, tapi dari kami memang masih ada kendala ME pompa dan gensetnya, tapi untuk bangunannya sudah kami siapkan. Apakah mau pakai pompa yang lama, tapi kalau pompa yang lama, sulit surutnya," terang Bernard Hasibuan.
Anggaran diperlukan untuk pengerjaan ini mencapai Rp8 miliar. Pihaknya mengaku hingga kini belum mendapat solusi akan hal ini, meski telah berkoordinasi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
"Kemarin dari pak wali hasil diskusi kami disuruh koordinasi sama dinas PUPR dan Dishub. Kami juga sudah ke BBWS, (tetapi) dari BBWS pun belum ada anggaran, kami disuruh ke pak wali kota lagi. Kalau memang itu diperlukan ya harapannya pak wali bisa bersurat ke menteri PUPR," lanjutnya. (riz)
(and_)