SOLO, solotrust.com - Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo kembali menyurvei karier politik Gibran Rakabuming Raka. Kali ini, tim menjajak pendapat warga Solo bila wali kotanya, Gibran maju di kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) 2024.
Hasilnya, mayoritas responden menyetujui Gibran Rakabuming maju dalam pilgub, baik DKI Jakarta maupun Jawa Tengah.
Sementara untuk penggantinya, salah satu nama dianggap paling 'top of mind', yakni adik bungsu Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep. Hal ini lantaran popularitas Kaesang Pangarep sudah tinggi. Biasanya popularitas ini merupakan modal untuk meraih elektabilitas.
Hal ini disampaikan Kepala Program Studi (Prodi) MAP Unisri, Suwardi, Senin (27/02/2023). Berdasarkan hasil survei telah dilakukan, nama Wakil Wali Kota Teguh Prakosa dianggap cocok menggantikan Gibran Rakabuming dengan angka survei 47,5 persen. Sementara 41,8 persen responden menilai Teguh Prakosa kurang cocok.
Ada pula warga menyatakan sangat cocok, yakni sebanyak 1,8 responden. Sisanya 2,3 persen menyatakan tidak cocok dan sisanya, yakni 8,4 persen menyatakan tidak tahu.
"Namun jika ditanya lebih lanjut siapa yang cocok menggantikan Gibran, banyak nama yang muncul. Ada Teguh Prakosa, ada Budi Prasetyo, Ahyani, Achmad Purnomo, dan top of mind-nya Kaesang Pangarep," kata Suwardi.
Hasil survei menunjukkan, responden menyatakan belum tahu siapa penerus Gibran Rakabuming sebanyak 75 persen. Sementara nama Teguh Prakosa menjadi penerus Gibran ada sebanyak 17 persen responden setuju.
Adapun nama Kaesang Pangarep, responden setuju jika ia meneruskan kepemimpinan Gibran Rakabuming sebanyak lima persen.
"Kalau kita similiarkan, ini indikator elektabilitas. Elektabilitas ini dipengaruhi popularitas. Dalam riset saya empat tahun lalu, popolaritas Kaesang cukup tinggi dengan angka 86 persen. Saat itu Kaesang belum menikah dan di Bulan Desember Kaesang menikah dengan banyak pemberitaan," beber Suwardi.
Ia menilai popularitas Kaesang Pangarep saat ini lebih tinggi dibandingkan saat survei pada 2019 lalu. Ditambah lagi, menurut Suwardi, dalam politik paling mahal, yakni variabel popularitas.
"Jadi saya rasa top of mind masyarakat (untuk meneruskan jabatan Gibran Rakabuming) yang saya duga, yakni yang punya popularitas tinggi," tukasnya. (riz)
(and_)
