Ekonomi & Bisnis

Sambangi Industri Logam di Boyolali, Kemenperin Sebut Tumang Bisa Jadi Bumper Ekonomi RI

Ekonomi & Bisnis

6 Mei 2023 10:45 WIB

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Dony Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke industri kerajinan logam di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jumat(5/5/2023). (Foto: Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Sejumlah jajaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI melakukan kunjungan kerja ke industri kerajinan logam di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jumat(5/5/2023). Selain melakukan dialog dengan para pelaku industri, rombongan Kemenperin juga melihat secara dekat proses pembuatan kerajinan logam dan kuningan.  

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Dony Widodo, mengatakan kunjungan ini dilakukan guna memberikan pemahaman terhadap para staf Kementerian Perindustrian agar mengetahui secara langsung proses industri kerajinan logam.



“Mereka sudah terbiasa di dalam ruangan kantor, padahal di Sekretariat Jenderal Kementerian itu ada perindustrian. Saya bawa ke tempat industri agar mereka lebih tahu pengolahan industri kerajinan secara langsung,” katanya kepada wartawan.

Dony Widodo juga menanyakan kelangsungan bahan baku serta kelanjutan pasar industri tembaga pascapandemi Covid-19 terhadap pelaku industri logam.

“Saya sempat menanyakan terkait bahan baku, kelangsungan pengelolaan industri pascapandemi ini. Alhamdulilah, Pak Sriyanto ini salah satu pemilik industri yang dapat melalui penjualan selama pandemi. Mereka dapat mencari celah di saat resesi,” ungkap dia.

Menurut Dony Widodo, ekonomi kecil di Desa Tumang dapat menjadi bumper bagi perekonomian nasional. Terbukti industri kecil tersebut dapat tembus ke mancanegara.

“Industri kecil ini ke depannya kita pikir sebab ekonomi kecil inilah yang dapat menjadi bumper perekonomian Indonesia, terbukti dapat tembus mancanegara. Jadi pemilik industri ini juga meminta pemerintah terkait perhatian bahan baku,” katanya.

Boyolali, menurutDony Widodo merupakan kabupaten yang banyak memiliki industri bila dibanding daerah lain.

“Saya bangga dengan produk desa, jadi ekonomi rakyat melalui bumdes (badan usaha milik desa) dan sungguh-sungguh bahan baku ada di sini. Kami mendengar bahwa di Boyolali ini sudah nol pengangguran. Kita belajar dari Boyolali, kabupaten lain bisa melihat ke sini,” tandasnya.

Salah satu pelaku industri tembaga di Tumang, Sriyanto, mengaku harga bahan baku terus mengalami kenaikan lantaran didatangkan dari mancanegara.

“Saya minta lintas sektoral yang membidangi terkait industri tersebut dari bawah sampai atas itu dapat selaras, sehingga sesuai apa yang diharapkan oleh para pelaku industri tembaga,” pintanya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

AHY Temui Perajin Tembaga di Tumang Boyolali, Terima Keluhan Warga

Dukung Industri Tembaga dan Kuningan, Uniba Luncurkan Aplikasi dan Resmikan Galeri di Tumang

Kelompok 11 KKN Universitas Boyolali Dorong Pemberdayaan Ekonomi dan UMKM Desa Sukabumi

Kelompok 11 KKN Universitas Boyolali Angkat Peran Ibu dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak

Kelompok 11 KKN Universitas Boyolali Menginspirasi Desa Sukabumi dalam Manajemen Pakan Penggemukan Sapi Potong

Warga Lereng Merapi Sukses Tanam Paprika, Penuhi Pasar Jateng DIY

Jasa Potong Kuku Sapi Panen Rezeki Jelang Iduladha , Omzet Tembus Rp1 Juta

Tradisi Saparan, Ajang Silaturahmi Warga Lereng Merbabu Sejak Zaman Nenek Moyang

Polres Boyolali Ungkap 3 Kasus Kriminal Menonjol, Salah Satunya Peredaran Obat Terlarang

Ketua Umum ITMI Sambangi Masjid Shiratalmustaqim Pagerjurang Boyolali

Perkumpulan Pedagang Pasar Rakyat Kacangan Boyolali Minta Bupati Tinjau Retribusi Pasar Tradisional

Bupati Boyolali Cup Digelar di Stadion Pandanaran, Rebutkan Hadiah Rp22,5 Juta

Polres Boyolali Bagikan 1.000 Paket Sembako, Libatkan Ormas dan Pesilat

Rumah Produksi Kerupuk di Boyolali Terbakar, Api Berasal dari Tungku Penggorengan

Catat! Politeknik Baru Kemenperin Tawarkan Kuliah Gratis dan Ikatan Kerja Setelah Lulus

Pemkot Solo Sambut Baik Temu Industri dan Nota Kesepahaman dengan BPSDMI Kemenperin

Dorong Industri Batik, Kemenperin Kenalkan Batik Analyzer

Kemenperin Kenalkan Batik Analyzer, Aplikasi untuk Bedakan Kain Batik Asli dan Tiruan

Kemenperin Ajak Generasi Muda Boyolali Kembangkan Skill Animasi

Kemenperin Gencarkan Santripreneur di Lingkungan Ponpes

Dapoer Ibu Bersama KAI Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Boyolali

Kekeringan di Paranggupito, Pemkab Wonogiri Anggarkan Rp3,8 Miliar untuk Kebutuhan Air

Turnamen Sepak Bola U 40, Mandala FC Colomadu Rebut Piala Sriyanto Saputra Cup I

Adhe Eliana Pimpin Gerindra Karanganyar, Targetkan 9 Kursi DPRD

Saatnya Pelaku UKM Melek Teknologi, Jualan Pakai Medsos

Berita Lainnya