KENDAL, solotrust.com – Bidang pertanian merupakan salah satu kegiatan kemandirian warga binaan pemasyarakatan (WBP) diselenggarakan Lapas Terbuka Kendal. Sebagai informasi, di Lapas Terbuka Kendal terdapat berbagai macam tanaman pangan ditanam di lahan area lapas produktif, seperti jagung, mangga, kelapa kopyor, tomat, sawi, kangkung, dan pisang.
Di lokasi kawasan pembinaan kemandirian, WBP Lapas Terbuka Kendal tampak bersemangat melakukan perawatan pada tanaman tomat. Tomat atau mempunyai nama latin Solanum lycopersicum merupakan salah satu tanaman memiliki banyak manfaat untuk tubuh, seperti mengurangi tingkat risiko terkena penyakit kanker, mengontrol dan menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, hingga mencegah penuaan dini pada kulit.
Oleh karena itu, tak heran jika tomat banyak dibudidayakan, termasuk di Lapas Terbuka Kendal. Perawatannya, secara rutin warga binaan melakukan penyiraman menggunakan media tangki semprot.
Kegiatan ini dilakukan setiap hari pada waktu pagi dan sore hari. Selain penyiraman, warga binaan Lapas Terbuka Kendal juga melakukan penyiangan.
Kegiatan penyiangan ini bertujuan menjaga tomat dari tanaman lain atau parasit yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Kegiatan ini dilakukan setelah apel pagi WBP sampai menjelang persiapan salat zuhur sekira pukul 11.00 WIB kemudian dilanjutkan lagi pada sore hari.
Kepala Lapas Terbuka Kendal melalui Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik & Kegiatan Kerja (Kasi.Binapi & Giatja), Ari Rahmanto, menerangkan tanaman tomat perlu dilakukan perawatan secara rutin supaya nanti bisa menghasilkan panen optimal.
“Setiap hari WBP yang melaksanakan kegiatan kemandirian di bidang pertanian harus melakukan pengecekan dan perawatan, seperti penyiraman, penyiangan, dan pemberian pupuk,” ucapnya, Sabtu (05/05/2023).
Lebih lanjut, Ari Rahmanto menerangkan, upaya agar hasil panen optimal setiap hari petugas memberikan arahan dan bimbingan kepada warga binaan.
“Dalam melaksanakan tugas pembinaan, petugas mengarahkan WBP yang melaksanakan kegiatan di bidang pertanian untuk melakukan perawatan secara rutin sehingga nanti diharapkan hasil panen bisa optimal dan melimpah,” pungkas dia dalam siaran pers diterima solotrust.com.
Kegiatan pembinaan kemandirian ini tentunya didukung penuh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah A Yuspahruddin. Ia berharap keterampilan diberikan selama menjalani masa tahanan dapat bermanfaat bagi WBP kelak ketika keluar dari lembaga pemasyarakatan (Lapas).
"Harapannya bekal keterampilan kerja yang kami berikan selama di dalam lapas bisa bermanfaat bagi mereka (WBP) mencari nafkah. Setelah selesai masa pidana dan kembali ke masyarakat akan menjadi anggota masyarakat yang baik dan mereka tidak mengulangi tindak pidana serta menjadi agen pembaharu masyarakat di bidang hukum," ungkap A Yuspahruddin.
(and_)