BOYOLALI, solotrust.com - Dalang Wartoyo Wonge Ganjar Pranowo (DWGP) terus melebarkan sayapnya dalam memberikan dukungan terhadap calon presiden (Capres) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut Sekjen DWGP, Ahmad Sholeh, kelompok ini tidak hanya dari para pelaku seni dan budaya, namun juga dari pedagang kaki lima serta pedagang keliling di 20 provinsi Indonesia.
"Kami akui saat ini banyak kelompok seni dan budaya masuk organisasi ini. Mereka sangat antusias ikut bergabung memberikan dukungannya untuk Pak Ganjar maju sebagai calon presiden," katanya kepada wartawan di sekretariat Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Sabtu (12/08/2023).
Organisasi dengan latar belakang seni dan budaya ini memiliki magnet tersendiri. Tercatat hingga kini sudah ada seribu lebih anggota.
"Menurut data sudah seribu lebih, tapi jumlah itu baru pengurus saja yang tersebar di Indonesia. Pengurus mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi, nanti juga akan dibentuk tingkat desa hingga RT," urai Ahmad Sholeh.
Diutarakan, estafet dari kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebaiknya memang dilanjutkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
"Kalau menurut saya, hanya Pak Ganjar Pranowo lah yang dapat meneruskan estafet kepemimpinan dari Pak Jokowi. Kami bersama Pak Ketum Ki Dalang Wartoyo melakukan ini dengan tulus ikhlas, hanya satu kata memenangkan Pak Ganjar jadi lresiden," ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Daerah (Korda) DWGP Jawa Tengah, Dwi Sunarto mengatakan, Jateng merupakan barometer kemenangan Ganjar Pranowo. Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini adalah sosok pemimpin berhasil membangun Jawa Tengah selama dua periode.
"Jateng ini sebagai barometer Pak Ganjar dalam pemenangan pilihan presiden pada tahun 2024 mendatang. Pak Ganjar ini juga sudah menjabat Gubernur Jateng dua periode," kata dia.
Dalam sosialisasi kepada warga, DWGP akan melebarkan sayap dan menguatkan jaringan mulai dari tingkat provinsi hingga desa. Selain itu, dalam sosialisasi juga bisa dilakukan melalui pagelaran wayang kulit dan mengadakan deklarasi.
"Kalau nanti sudah terbentuk semuanya, kami melakukan sosialisasi bisa melalui pagelaran wayang kulit, bisa juga menggelar deklarasi," pungkas Dwi Sunarto. (jaka)
(and_)
