BOYOLALI, solotrust.com - Selama musim kemarau tahun ini, sebanyak delapan desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali kekurangan air bersih. Alhasil, guna mendapatkan air bersih demi kebutuhan sehari hari, warga di lereng kaki gunung Merapi ini terpaksa menjual ternak miliknya untuk membeli air bersih.
Menurut Kaur Kesra Desa Jemowo Kecamatan Tamansari, Suwarto, selama musim kemarau tahun ini warga harus membeli air demi mencukupi kebutuhan sehari hari.
“Dulu ambil air di tuk atau umbul, tapi kecil. Jaraknya jauh dari kampung, satu kilometer ada, jalannya juga harus turun ke jurang,” katanya kepada wartawan, Selasa (15/08/2023).
Setiap memasuki musim kemarau, warga harus rela menjual hewan sapinya untuk membeli kebutuhan air bersih.
"Bahkan ada warga menjual sapinya demi air bersih. Istilahnya, beli air untuk sapi, kan air itu tidak hanya untuk konsumsi manusia saja, tapi juga untuk hewan, mandi, cuci pakaian,” urai Suwarto.
Setiap tujuh hingga sepuluh hari, warga harus mengeluarkan uang sebanyak Rp150 ribu sampai Rp250 ribu untuk membeli air bersih.
“Satu tangki 5000 liter harganya Rp150 ribu, tapi kalau sampai dukuh paling ujung sana di Desa Jemowo harganya sudah sampai Rp250 ribu per tangkinya. Sebanyak 5000 tangki bisa sampai satu minggu, terkadang bisa sepuluh hari,” jelas Suwarto.
Kasi Trantib Kecamatan Tamansari, Boyolali, Srihono mengatakan, sebanyak delapan dari sepuluh desa di Kecamatan Tamansari mengalami kekurangan air bersih.
“Delapan desa itu, Jemowo, Sanggup, Mriyan, Jragan, Lanjaran, Keposong, Karangkendal, dan Lampar. Sementara desa yang aman kekuranngan air bersih ada dua, yakni Desa Sumur dan Karanganyar,” urai dia.
Terkait kekurangan air bersih ini, Srihono meminta pemerintah desa untuk mengajukan permohonan bantuan air bersih langsung ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.
“Kami sudah sampaikan kepada pemerintah desa, apabila kekurangan air bersih untuk mengajukan surat permohonan ke BPBD. Adapun yang sudah mendapatkan air bersih baru Desa Jemowo saja,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Boyolali, Risma Kusuma, sampai saat ini BPBD telah menyalurkan air bersih ke beberapa desa, yakni Kedung Rejo Kecamatan Kemusu 18 tangki, Repaking Kecamatan Wonosegoro 12 tangki.
“Desa lainnya, yaitu Lampar, Jemowo, Dragan Kecamatan Tamansari 24 tangki, Bengle, Gunungsari, Jatilawang, Gabangan Kecamatan Wonosegoro 12 tangki, Kecamatan Kemusu 18 tangki, dan Kecamatan Wonosamodro 23 tangki,” urai dia. (jaka)
(and_)