Hard News

Kementerian Investasi Nilai Kinerja PTSP dan PPB Boyolali

Jateng & DIY

10 Oktober 2023 17:05 WIB

Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan verifikasi lapangan di Boyolali, Selasa (10/10/2023)

BOYOLALI, solotrust.com – Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan verifikasi lapangan di Boyolali, Selasa (10/10/2023). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka penilaian kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Percepatan Pelaksanaan Berusaha (PPB) periode 2023. 

Kunjungan tim penilai diterima Bupati Boyolali M Said Hidayat di ruang Merbabu Kantor Bupati, didampingi Wakil Bupati Wahyu Irawan dan jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.



Staf Ahli Bidang Pengembangan Sektor Investasi Prioritas Kementerian Investasi (BKPM), Aris Indanarto, mengatakan pihaknya bersama tim akan menilai dan melihat langsung pelayanan perizinan di Boyolali.

“Kami datang ke sini tentunya ingin melihat secara langsung, mencocokkan hal-hal apa saja yang perlu kami lihat. Kadang pada saat kami melakukan uji petik ditemukan hal-hal baru, tentunya hal baru yang positif akan menambah penilaian,” jelasnya.

Sementara Bupati Boyolali, M Said Hidayat  dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Boyolali telah memberikan kemudahan kepada investor untuk berinvestasi dengan ketentuan dan aturan berlaku.

“Ini penting dalam rangka membangun negara. Membangun kabupaten, provinsi, dan secara keseluruhan dibutuhkan peran seluruh lini, termasuk di dalamnya adalah pemerintah kami dengan peraturan-peraturan yang ada tentunya,” kata Bupati Said.

Pihaknya juga memetakan dan membuat data terkait titik jenuh investasi di Boyolali.

“Kita mulai untuk menghitung data dan membuat data sebaik-baiknya tentang titik jenuh investasi, sehingga kita dapat menghitung seberapa besar yang dibutuhkan investasi. Kita harus segera berpikir ke depannya untuk menjaga investasi yang sudah masuk,” ujarn M Said Hidayat.

Terdapat dua poin penilaian, yakni pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha di daerah dan pelaksanaan percepatan pelayanan berusaha yang saat ini dilayani di Mal Pelayanan Publik (MPP) terdiri atas 26 instansi dan 179 pelayanan.

Sebagai tambahan informasi, pada 2021 investasi di Boyolali mampu menyerap Rp1.988.107.934.178 dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yakni Rp1.475.475.174.000 dan target provinsi sebesar Rp980 miliar.

Pada 2022 mampu menyerap investasi sebesar Rp3.125.294.501.658 dari target RPJMD Rp1.711.512.000.000 dan provinsi sebesar Rp1,75 triliun. Sementara pada 2023 hingga semester pertama, investasi di Boyolali mampu menyerap Rp1.035.724.024.775 dari target RPJMD sebesar Rp1.771.109.206.000 dan target provinsi Rp2,3 triliun.

Adapun serapan tenaga kerja pada 2021 sebanyak 21.775 orang dari target 11.593 orang. Pada 2022 mampu menyerap 31.531 tenaga kerja dari target 9.100. Sementara di 2023 hingga semester pertama mampu terserap 21,219 tenaga kerja dari target 7.250 orang. (jaka)

(and_)