SOLO, solotrust.com - Zaman sekarang makanan yang banyak dijajakan di tengah masyarakat adalah jajanan kekinian, seperti telur gulung, kebab hingga jasuke. Alhasil, sangat jarang ditemui makanan tradisional yang tak kalah enak, seperti cabuk rambak, semar mendem, atau pun gendar pecel.
Makanan-makanan zaman dulu (jadul) itu biasanya hanya bisa dijumpai di pasar-pasar tradisional. Namun, di Taman Jayawijaya Mojosongo, kamu bisa menemukan penjual yang menjajakan gendar pecel loh.
Menurut penjual makanan tradisional ini, ia sudah menjajakan dagangannya sejak 43 tahun silam, tepatnya pada 1980.
“Saya sudah berjualan sejak tahun 1980. Dulunya hanya berkeliling sampai taman ini dibuka, jadinya saya menetap di sini,” ungkap dia kepada solotrust.com beberapa waktu lalu.
Perlu kamu ketahui Gengs, gendar pecel merupakan salah satu makanan tradisional khas Jawa Tengah yang terkenal di Solo, Boyolali, dan Salatiga. Saat ini sangat sulit kita temukan penjual gendar pecel usianya masih muda, rata-rata sudah berusia lanjut.
Gendar pecel sebenarnya tak jauh beda dengan nasi pecel, hanya saja jenis makanan ini menggunakan gendar sebagai pengganti nasi. Gendar adalah sejenis lontong terbuat dari beras.
Gendar pecel biasanya disajikan di atas pincuk alias daun pisang. Gendar yang sudah di potong-potong kemudian di atasnya ditaruh beberapa macam sayuran, tauge, dan juga mi kuning lalu dilumuri kuah kacang yang sedikit pedas.
Ehmm.. kebayang nggak rasanya? Sudah pasti yummy dong ya. Lantas, gimana dengan harganya?
Tenang Gengs, harga yang ditawarkan tergolong sangat murah. Kalian cukup mengeluarkan uang sebesar Rp5000 sudah bisa nyicipin makanan tradisional nikmat ini.
Nah, kalau pengin nyobain gendar pecel di Taman Jayawijaya, kamu bisa datang sore atau malam hari. Sang penjual menjajakannya mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB setiap hari.
Kendati banyak jajanan kekinian di area Taman Jayawijaya, namun jajanan tradisional gendar pecel yang legendaris ini masih menarik perhatian pembeli.
So, Guys, buat kamu yang mau nyicip makanan tradisional langsung gas aja ke Taman Jaya Wijaya!
*) Reporter: Tri Penti/Teuku Arif Andika/Bunga Tiara Futri
(and_)