KARANGANYAR, solotrust.com - Ratusan petani pemilik kartu tani Desa Sedayu, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar mendatangi balai desa setempat, Jumat (24/11/2023). Mereka mempertanyakan kartu taninya tak bisa dipakai membeli pupuk subsidi.
Para petani Desa Sedayu ini menggeruduk balai desa sudah dinanti petugas BRI, PPL, admin kartu tani Kabupaten Karanganyar, agen toko pupuk subsidi, dan pemerintah Desa (Pemdes) Sedayu.
Di Desa Sedayu terdapat 230 lebih pemegang kartu tani, tergabung dalam lima kelompok di bawah Gapoktan Margo Mulyo. Ratusan petani datang sambil membawa kartu tani, cetak bukti pembayaran PBB, KTP dan KK.
Ketua Gapoktan Margo Mulyo Desa Sedayu, Sularno, mengatakan para petani belum bisa mengambil jatah pupuk bersubsidi, meski memiliki kartu tani. Oleh karyawan di kios pupuk lengkap (KPL), petani diminta mengurus kartunya ke BRI dan PPL Kecamatan Jumantono.
"Sebenarnya kami sudah mengecek kartu tani tersebut, tapi tidak ada masalah. Kartunya aktif, tapi kenapa saat digesek ke mesin buat mau beli pupuk di kios pupuknya, dalam keterangannya 'kartu tidak ditemukan' dan ada yang kuota habis," ungkapnya.
Sularno menambahkan, kondisi tersebut berlangsung lebih dari dua tahun sejak program kartu tani digulirkan. Tak bisa membeli pupuk subsidi, akhirnya petani membeli pupuk nonsubsidi dari luar KPL. Per sak urea nonsubsidi ditebus Rp350 ribu dari seharusnya harga subsidi Rp135 ribu, sedangkan phonska nonsubsidi mencapai Rp600 ribu per sak.
"Pembelian di kios toko pupuk biasanya tiga kali untuk memulai masa tanam, tapi tak ada yang terpakai karena masalah kartu tersebut," paparnya.
Dalam forum pertemuan antara petani dengan BRI, PPL, admin kartu tani Kabupaten Karanganyar, agen toko pupuk subsidi, dan Pemdes Sedayu terungkap sebagian kartu tani dititipkan ke KPL. Agen pupuk subsidi, Wahyu mengaku tak tahu akar permasalahan kisruh kartu tani. Ia hanya menyalurkan jatah pupuk subsidi KPL sesuai RDKK.
"Kalau dari saya sendiri pengiriman ke kios (KPL) lancar dan nggak ada masalah," ucapnya.
Admin Kartu Tani Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Mujahid Hasyim Ashari menarget persoalan penyaluran pupuk subsidi bersistem kartu tani di Desa Sedayu selesai bulan ini. Penyaluran pupuk urgen di masa tanam pertama (MT) I yang biasanya pada November-Desember.
Setelah mengurai persoalan di lapangan, masalah terletak pada kartu tani dan buku rekening BRI yang sebagian belum tersalurkan ke petani. Selain itu dimungkinkan petani kurang paham memakai kartu tani di mana terdapat kode khusus harus dimasukkan ke mesin EDC.
"Dalam pembelian menggunakan kartu tani ini petani harus menggunakan kode pupuk tanaman pangan dengan horti beda. Kalau masukkan salah nggak bisa muncul. Petani mungkin belum paham, lalu sebagian petani belum ambil buku rekening dan kartu, padahal sudah diterbitkan," jelasnya.
Mujahid Hasyim Ashari menyarankan petani yang menitipkan kartunya ke KPL supaya dilengkapi berita acara kelompok dan diketahui PPL. Menurutnya, masalah itu sering dialami para petani pemegang kartu di Kabupaten Karanganyar.
Sementara itu, Kades Sedayu, Sunarso mengaku baru mengetahui adanya ratusan kartu tani warganya bermasalah di KPL.
“Semoga dengan pertemuan antara petani dan pihak berkompeten ini masalahnya cepat selesai dan akan ada penyelesaian untuk kartu tani yang bermasalah," pungkasnya. (joe)
(and_)