Pend & Budaya

Kementerian Kominfo Ajak Mahasiswa Universitas Jambi Memilih di Hari Kasih Suara

Pend & Budaya

08 Desember 2023 18:59 WIB

Forum Sosialisasi Pemilu Damai 2024 bertajuk Rabu, 14 Februari 2024 adalah Hari Kasih Suara di Balairung Pinang Masak Universitas Negeri Jambi, Provinsi Jambi, Jumat (08/12/2023)

JAMBI, solotrust.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Forum Sosialisasi Pemilu Damai 2024 di Jambi untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dan memberikan suara dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. Sekira seratus mahasiswa hadir memenuhi acara di Balairung Pinang Masak, Universitas Jambi Mendalo, Jumat (08/12/2023).

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong mengingatkan audiens untuk berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi dengan memberikan suara pada pemilu 2024 nanti.



“Setidaknya 75 hari lagi, masyarakat Indonesia akan memberikan suara untuk memilih presiden dan wakil presiden RI, anggota DPR RI, DPRD, dan DPD RI, tepatnya pada Hari Rabu, tanggal 14 Februari 2024,” kata dia.

Menurut Usman Kansong, Komisi Pemilihan Umum secara strategis mengambil momentum 14 Februari identik dengan Hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day menjadi Hari Kasih Suara.

“Maka dari itu, kita sosialisasikan momentum Rabu, 14 Februari 2024 sebagai Hari Kasih Suara,” ucapnya.

"Apabila memang menyayangi negeri ini,” lanjut Usman Kansong, “marilah memberikan suara sesuai dengan hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara Indonesia. Hanya dibutuhkan lima menit di tempat pemungutan suara untuk menentukan lima tahun arah bangsa dan negara kita.”

Dalam memilah, memilih, dan berbagi informasi, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan analitis dan sikap kritis.

“Selain dari Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu, informasi, konten, dan berita dapat diperoleh dari media massa dan media sosial,” kata Usman Kansong.

Media sosial, menurutnya perlu mendapatkan perhatian lebih karena mengandung potensi penyebaran hoax politik, kampanye hitam, dan ujaran kebencian, tanpa batas ruang dan waktu, melampaui etika politik dan demokrasi, bahkan dapat melanggar peraturan perundang-undangan.

Dirjen IKP yang juga mantan wartawan senior ini berharap mahasiswa mampu menjaga demokrasi dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, internet dan media sosial untuk memilah dan memilih informasi yang pada akhirnya layak digunakan dalam menetapkan keputusan secara bijak, baik bagi diri sendiri maupun pihak lain.

"Satu hal yang terpenting adalah demokrasi bukan hanya persoalan memberikan suara, melainkan juga mencakup perlindungan hak-hak individu sebagai warga negara, supremasi hukum, dan pertukaran gagasan yang dinamis," tandasnya.


Wujudkan Pemilu Damai 2024

Forum Sosialisasi Pemilu Damai 2024 menghadirkan narasumber Ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi Arfa'i, Pemimpin Redaksi TribunNews Jambi Yoso Muliawan, dan pemengaruh Mochammad Farisi.

Arfa'i mengutarakan perlunya meluruskan cara pandang untuk mewujudkan pemilu damai. Pasalnya, orang cenderung menunjukkan ego atau identitasnya masing-masing meskipun pesta demokrasi lima tahunan ini adalah milik seluruh masyarakat Indonesia.

"Apabila kita mampu menempatkan cara pandang bahwa pemilu kita adalah milik seluruh rakyat Indonesia, maka penghormatan terhadap perbedaan pendapat akan menunjukkan kualitas demokrasi kita,” kata dia.

Cara pandang ini, dikatakan Arfa'i berkaitan dengan kedaulatan bangsa dan negara, oleh karena itu ia meminta agar kedaulatan jangan diserahkan kepada sembarang orang.

"Kedaulatan sifatnya suci, dia mengandung kebaikan, maka jangan salah menyerahkannya kepada sembarang orang," ujarnya.


Media Dukung Pemilu Damai 2024

Sementara itu, Yoso Muliawan menyoroti soal khittah media untuk pemilu damai.

“Meskipun secara umum bad news is good news, pada prinsipnya, media sangat mendukung terselenggaranya pemilu damai,” katanya.

Yoso Muliawan menegaskan, pemilu butuh pengawasan dari media agar berjalan sesuai khittah tanpa kecurangan atau ketimpangan.

"Pengawasan salah satunya oleh media massa. Inilah fungsi media. Media massa sebetulnya adalah masyarakat juga. Media massa adalah perpanjangan suara dari masyarakat. Media sebetulnya adalah representasi dari masyarakat," papar pemred milenial ini.

Pada penyelenggaraan pemilu, menurut Muliawan, media juga berperan dalam mendamaikan atau membuat suasana jadi sejuk. Media punya genre jurnalisme damai. Artinya, media memiliki kontribusi menjaga suasana tetap kondusif manakala terjadi polarisasi di tengah masyarakat.

"Dalam konteks jurnalisme damai, media harus benar-benar independen, netral, dan bisa jernih menyuarakan, sehingga kalau ada kerusuhan dia bisa memberikan solusi," ucap Yoso Muliawan.

Lebih lanjut, pihaknya juga menyebut media punya peran memberikan edukasi publik bagaimana pentingnya menyalurkan suara, tata cara pemilihan, termasuk jangan mengamplifikasi ujaran kebencian, hasutan, dan politik identitas.

"Peran media juga mengawasi pemilu terkait potensi pelanggaran, seperti sengkarut data pemilih, politik uang, kampanye hitam maupun pencurian suara. Selain itu juga memberikan pencerahan terkait misinformasi dan disinformasi," tukas Yoso Muliawan.

Sementara itu, Mochammad Farisi menyampaikan hakikat pemimpin dalam negara demokrasi Indonesia. Menurutnya, pemimpin layak dipilih adalah yang sesuai dengan sila keempat Pancasila, yakni ‘Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.’

Untuk itulah, pemerintah perlu hadir dengan menghadirkan kembali, menegaskan dan menguatkan karakter serta mental bangsa dijiwai falsafah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ***

(and_)

Berita Terkait

Diskominfo dan Bea Cukai Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal kepada Mahasiswa UBY

Kominfodigi Gaungkan Pilkada Damai, Ajak Masyarakat Jaga Persatuan dan Perdamaian

Gelar Ketoprak Ngemall, Kemkomdigi Ajak Masyarakat Jauhi Judi Online

Bimtek Kominfo, Humas Dituntut Mampu Kelola Relasi Media secara Bijak dan Proaktif

Was-was Serangan Cyber dan Isu Negatif, Bawaslu dan Diskominfo Siapkan Strategi Penangkal

Bimtek Uji Kompetensi Program Kehumasan, Pranata Humas Dituntut untuk Bertransformasi Secara Signifikan

Tips Mahasiswa Tetap Produktif Tanpa Burnout

UNS Sosialisasikan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2025

KKN, Ribuan Mahasiswa UNS Siap Mengabdi di 7 Provinsi

Dukung Aksi Penghijauan, KAI dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS Bagikan Bibit Tanaman Gratis

Berbagi Bibit Tanaman Gratis, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS Lakukan Kampanye Membumigrup

Disperindag Jateng Sosialisasikan Ketentuan di Bidang Cukai kepada Mahasiswa KKN Unsoed

Webinar Kominfo di Balairung Pinang Masak Universitas Jambi: Sosialisasi KUHP "Anti Hoaks KUHP"

Sosialisasi Pemilu Damai di Universitas Negeri Jambi, Jangan jadi Penyebar Hoax!

Kominfo Sosialisasikan Pemilu Damai di Universitas Negeri Jambi, Ajak Mahasiswa Jaga Demokrasi

Majukan Tanah Papua, Anak Muda perlu Kolaborasi, Toleransi dan Silaturahmi

Kominfo Ajak Masyarakat Rajut Harmoni Bersatu Membangun Negeri Pascapemilu Damai

Kominfo Ajak Masyarakat Terus Rajut Harmoni dan Jaga Pemilu Damai

Hari Pers Nasional, Ajak Gen-Z Napak Tilas Pemilu 1955-2009

Kominfo Sosialisasikan Pemilu Damai di Universitas Negeri Jambi, Ajak Mahasiswa Jaga Demokrasi

5 Strategi Kominfo Cegah Generasi Muda Terjebak TPPO

Sosialisasi Pemilu Damai di Universitas Negeri Jambi, Jangan jadi Penyebar Hoax!

Kominfo Sosialisasikan Pemilu Damai di Universitas Negeri Jambi, Ajak Mahasiswa Jaga Demokrasi

Sosialisasi Pemilu Damai di Universitas Negeri Jambi, Jangan jadi Penyebar Hoax!

Kominfo Sosialisasikan Pemilu Damai di Universitas Negeri Jambi, Ajak Mahasiswa Jaga Demokrasi

Berita Lainnya