Hard News

Jumlah Balita Gizi Buruk di Boyolali Tembus 2.783 Anak

Jateng & DIY

19 Desember 2023 09:41 WIB

Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Boyolali menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan para pemangku kepentingan di aula Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D), Senin (18/12/2023)

BOYOLALI, solotrust.com – Jumlah anak usia di bawah lima tahun (Balita) mengalami gizi kurang dan gizi buruk (wasting) di Kabupaten Boyolali sebanyak 2.783.

Terkait penurunan angka stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Boyolali menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan para pemangku kepentingan di aula Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D), Senin (18/12/2023).



Dalam sambutannya, Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan menyampaikan, penanganan kasus stunting memerlukan surveilan data rutin pengukuran antropometri sebagai basis data untuk tindak lanjut penanganan kasus. 

Selain membantu menyeleksi kasus stunting, data itu juga diperlukan untuk jalur konsultasi dan koordinasi antarunsur pengambilan kebijakan, pelaksana program, dan kegiatan bersama para pakar atau dokter spesialis.

“Pengumpulan satu data antropometri tersebut diperlukan kerja sama lintas program dan lintas sektor sebagai data dasar penguatan deteksi dini dan intervensi yang tepat, secara berkesinambungan dari unsur camat, desa, puskesmas, posyandu beserta kader-kader pendamping keluarga," katanya. 

Permasalahan stunting  disebabkan berbagai macam faktor (multifaktorial), sehingga diperlukan intervensi secara spesifik, sifatnya langsung kepada sasaran. Selain itu juga diperlukan intervensi sensitif yang sifatnya tidak langsung kepada sasaran.

Disebutkan Wahyu Irawan, menurut data elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) per tanggal 15 pengukuran November, jumlah balita stunting di Boyolali ada 4461 atau 7,7 persen. 

Jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk (wasting) sebanyak 2.783, serta komposit data stunting dan wasting (irisan) sejumlah 522. 

Selanjutnya, jumlah sasaran balita (S) sebanyak 67.171 dan jumlah balita dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan (D) adalah 57.327, sehingga jumlah datang dan ditimbang dibagi seluruh sasaran balita (D/S) sebesar 85,3 persen.

Sesuai rincian ini diperlukan pengawasan terkait validasi data dasar antropometri balita agar diperoleh data tepat dan akurat. Peran kader posyandu dan bidan desa serta ahli gizi puskesmas sangat penting dalam proses pengumpulan data. 

“Adanya satu data antropometri balita akurat akan menjadi pegangan bagi seluruh pihak dalam melakukan intervensi yang tepat sesuai tugas dan wewenang masing-masing perangkat daerah. Hal ini juga sebagai wujud komitmen pemerintah Kabupaten Boyolali dalam melaksanakan konvergensi penurunan stunting," tukas Wahyu Irawan. (jaka)


(and_)

Berita Terkait

Program KPSP dan Deteksi Dini Demensia Kelompok 60 KKN PPM UMBY Sasar Balita dan Lansia di Padukuhan Ngepos

Solo Grand Mall Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan, Ajak Santri Buka Puasa Bersama

Mahasiswa KKN PPM UMBY Bersinergi Bersama PKK dan Tenaga Kesehatan Cegah Stunting Melalui Posyandu Balita

Sesosok Mayat Balita Ditemukan di Aliran Irigasi Ngemplak Boyolali

Fakta-fakta Mencengangkan di Balik Balita Positif Sabu

Heroik, Seorang Anggota TNI Selamatkan Balita yang Terjebak dalam Mobil

Stunting Masih Menjadi Persoalan Besar di Indonesia

3 Kasus Gizi Buruk di Salatiga Disebabkan Kelainan Bawaan Lahir

Seminar Cegah Stunting Sejak Dini, Puluhan Tenaga Medis di Boyolali Dibekali Deteksi Dini

Digitalisasi MBG, Solusi Atasi Stunting dan Bonus Demografi

Pemkot Semarang Cegah Stunting dengan Program Kolaboratif

Cegah Anemia hingga Stunting pada Remaja Putri, 2 Poltekkes Gelar Program Pengembangan Desa Sehat di Gunungkidul

Pemkab Boyolali Pacu Penurunan Angka Stunting, Gandeng Stakeholder Terkait

Kualitas Protein Hewani Pengaruhi Kecerdasan Anak dan Turunkan Stunting

Pameran Pusaka di Boyolali, Disdikbud Tampilkan Koleksi Keris dan Senjata Tradisional

Seminar Cegah Stunting Sejak Dini, Puluhan Tenaga Medis di Boyolali Dibekali Deteksi Dini

Gibran Pantau Penyaluran BSU di Boyolali, Imbau Bantuan Digunakan untuk Keperluan Produktif

Tradisi Buka Luwur Syech Maulana Ibrahim Maghribi, Upaya Pelestarian Budaya dan Dongkrak Wisata Lereng Merbabu

Disdikbud Boyolali Ajak Warga Desa Ngadirojo Jaga Cagar Budaya Gunung Merbabu

Pemerintah Jepang Hibahkan Alkes, Dukung Layanan Ibu dan Anak di RS Banyubening Boyolali

Cegah Gizi Kurang, Puluhan Balita Dapat Susu Gratis

5 Dalang Wayang Kulit Ramaikan HUT DPRD Boyolali

Ribuan Warga Boyolali Ikuti Jalan Sehat HUT DPRD

Peringatan Hari Ibu, Perempuan Berbudaya Menuju Indonesia Emas

Forkopimda Boyolali Gelar Rakor Persiapan Nataru, Antisipasi Potensi Permasalahan

Disdikbud Boyolali Gelar Wayang Kulit Baratayuda Selama 7 Hari di Gelanggang Anuraga

Pemkab Boyolali Pacu Penurunan Angka Stunting, Gandeng Stakeholder Terkait

Berita Lainnya