SUKOHARJO, solotrust.com - Seluruh wilayah di Indonesia saat ini sedang melakukan pesta demokrasi menjelang kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024 dengan beragam antusiasme. Kelurahan Kriwen terletak di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, turut serta dalam partisipasi politik tahun ini.
Terdiri atas enam kampung, mencakup Bangsri Cilik, Krenen, Bangsri Gede, Bladon, Kriwen, dan Ngluwang, Kelurahan Kriwen telah melaksanakan proses pemilihan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sejak Senin hingga Rabu (11-20/12/2023).
Kelurahan Kriwen memiliki 119 anggota KPPS telah dilantik secara resmi oleh ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kriwen atas nama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo. Pelantikan dilakukan dengan simbolisasi penanaman pohon di Kelurahan Kriwen, Kamis (25/01/2024).
Ketua PPS Kriwen, Nur Cholis melihat keberlangsungan proses pelantikan berjalan lancar.
“Tanggapan kami selaku ketua PPS Kelurahan Kriwen, proses pelantikan tetap bagus, masih sama seperti pelantikan-pelantikan terdahulu,” ungkapnya.
Simbolisasi penanaman pohon secara bersama turut dinilai sebagai inovasi luar biasa.
“Untuk inovasi penanaman pohon, programnya luar biasa, tetapi mohon besok didukung dengan biaya pengadaan pohonnya,” imbuh Nur Cholis.
Pelantikan KPPS dilakukan dengan penanaman pohon ini memiliki makna sebagai ucapan terima kasih kepada alam.
“Dalam penyelenggaraan pemilu, kita telah menggunakan logistik dari alam berupa kertas yang banyak sekali jumlahnya. Itu semua didapat dari pohon,” kata Nur Cholis.
Simbolisasi penanaman pohon sengon memiliki filosofi sebagai pengganti ribuan kertas yang digunakan saat pemilu. Ribuan pohon telah ditebang untuk bahan dasar kertas berbagai kebutuhan saat pemilu. Selain itu, penanaman dilakukan sebagai sarana reboisasi atau penghijauan kembali.
Setelah mengikuti rangkaian pelantikan, KPPS Kriwen turut melakukan kegiatan bimbingan teknis difasilitasi KPU Sukoharjo, Senin (29/01/2024) dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Kegiatan dilakukan dengan pemaparan materi logistik, pelaksanaan dan persiapan pemungutan suara, pencermatan daftar pemilih, tata kerja kode etik dan kode perilaku KPPS serta penyelesaian keberatan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), pengantar perhitungan suara, persiapan penghitungan suara dan pelaksanaan penghitungan suara, serta aplikasi Sirekap.
Masih dalam suasana pelantikan anggota KPPS, KKN TIM I Undip 2023/2024 melakukan program penyuluhan KAWAN CERDAS “Kriwen Arahkan Wujudkan Pemilu Cerdas” kepada 17 orang ketua KPPS pada Rabu (31/01/2024) malam bertempat di Kantor Kelurahan Kriwen.
Penyuluhan KAWAN CERDAS bertujuan agar pelanggaran-pelanggaran yang sering terjadi di TPS pada pemilu sebelumnya tidak terulang kembali pada pemilu 2024. Apabila angka pelanggaran di TPS terus terjadi, bahkan meningkat, hal itu berpotensi menyebabkan terjadinya Perselisihan Hasil Pemungutan Suara (PHPU).
Kendati pelaksanaan kegiatan dilakukan ketika kondisi sedang hujan, antusiasme tinggi masih terasa di tengah para 17 ketua KPPS. Dalam penyuluhan, pemaparan materi KAWAN CERDAS dilakukan mahasiswa arsitektur, Andre Naufal Azmi. Ia menjelaskan bagaimana pengoptimalisasian TPS existing sesuai buku panduan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS pemilu.
“Denah TPS memiliki standar yang sudah ditetapkan dalam buku panduan TPS dari KPU, tapi tidak semua TPS yang ada di lapangan dapat memenuhi standar tersebut. Itulah kenapa kami mencoba untuk melakukan pengoptimalisasian TPS existing agar seideal mungkin dengan yang seharusnya,” ucap dia.
Sementara itu, mahasiswa hukum, Naufal Damara Lubis memaparkan materi mengenai tugas-tugas KPPS 1–7. Ia juga menjelaskan saran dan pertimbangan dalam menunjuk seseorang untuk melaksanakan tugas KPPS 2–7 berdasarkan beban kerja dalam buku pedoman KPU.
Hal ini lantaran terdapat kurang lebih 894 anggota KPPS meninggal dunia pada pemilu 2019 disebabkan beban kerja tak manusiawi.
“Alasan diperlukan pemaparan ini adalah perlunya evaluasi serta pertimbangan yang lebih baik dalam menyesuaikan dan menunjuk seseorang untuk menjadi petugas KPPS 2–7 berdasarkan berbagai hal,” terang Naufal Damara Lubis.
“Tujuannya agar hal tersebut tidak terulang kembali. Selain itu juga agar pelaksanaan tugasnya lebih efektif dan efisien,” pungkasnya.
Tak hanya dua materi utama tersebut, pesta demokrasi tahun ini perlu memerhatikan hal-hal tertentu agar terhindar dari berbagai upaya mencederai demokrasi. Mahasiswa Hubungan Internasional Undip, Vania Trixie Widodo memberikan paparan materi terkait money politics, golongan putih, dan money laundering yang marak terjadi menjelang pemilu. Pasalnya, KPPS sering kali menjadi sasaran empuk dan rawan terkena praktik-praktik tersebut.
Pada akhir sesi, salah satu ketua KPPS Kelurahan Kriwen, Nining menyampaikan harapannya terhadap pemilu mendatang.
“Saya berharap pemilu di Kriwen nantinya berjalan lancar, tidak ada hambatan sedikitpun, dan terhindar dari praktik politik uang,” harapnya.
*) Penulis: Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro Kelurahan Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.
Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Eng. Agus Setyawan, S. Si,. M. Si dan Muhamad Azhar, SH., LL.M..
(and_)