SUKOHARJO, solotrust.com - Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro (Undip) melakukan pemetaan pertanian di Kelurahan Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.
Pemetaan dilakukan Dian Ayudiningtyas, mahasiswi Teknik Geodesi Univeristas Diponegoro. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi pemetaan tutupan lahan pertanian di Kelurahan Kriwen.
Sebagai informasi, Kelurahan Kriwen terletak di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo memiliki tutupan lahan pertanian cukup luas dan beragam. Sebagai bagian dari negara agraris, tidak heran jika rata-rata mata pencaharian penduduk Kelurahan Kriwen di sektor pertanian.
Ketersediaan lahan pertanian merupakan salah satu faktor pendukung kebutuhan pangan nasional. Maraknya alih fungsi lahan (sawah) menjadi industri atau pemukiman membuat hilangnya atau menipisnya area pertanian dan berpengaruh terhadap ketahanan pangan.
Dalam rangka memelihara lahan pertanian dan sawah, Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan aturan tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah, tertuang dalam Peraturan Presiden Nomer 59 Tahun 2019. Perpres ini merupakan turunan dari undang-undang khusus mengatur perlindungan lahan pertanian, yakni Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009.
Sejauh ini Kelurahan Kriwen, khususnya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) belum memiliki peta pertanian. Dengan adanya Peta Pertanian Kelurahan Kriwen memuat informasi geospasial, aparat kelurahan maupun Gapoktan dapat mengetahui dan mengembangkan potensi di bidang pertanian.
Pemetaan Pertanian Kelurahan Kriwen dilakukan dengan metode digitasi on screen menggunakan citra satelit, diolah di aplikasi ArcGIS 10.8 berdasarkan hasil konsultasi dengan Sie Kewilayahan Kelurahan Kriwen dan Sekretaris Gapoktan. Selain menghasilkan peta batas lokasi pertanian dihasilkan pula data tabular berupa luas lahan pertanian, produksi, dan produktivitas pertanian.
Sekretaris Gapoktan Kelurahan Kriwen, Daryono, mengungkapkan pertanian di Kelurahan Kriwen terdiri atas lahan basah (sawah), lahan kering, lahan campuran, dan lahan tidak produktif.
"Lahan yang tidak produktif itu maksimal hanya bisa satu kali tanam dalam setahun atau bahkan tidak bisa ditanami karena tergenang air,” ungkapnya.
Tahap setelah pengolahan awal berupa digitasi lahan pertanian dari informasi Sie Kewilayahan dan sekretaris Gapoktan, yakni dilakukan survei lapangan. Survei ini dilakukan menggunakan telepon seluler (Ponsel) pintar dengan mengaktifkan fitur lokasi (GPS) dan aplikasi Avenza Maps sebagai alat pemetaan.
Proses pengambilan informasi dengan mendatangi titik lokasi pertanian untuk mendapatkan informasi geografis seperti koordinat lintang dan bujur ke bentuk media foto dan video yang disebut geotagging.
Geotagging ini penting dalam upaya pemetaan untuk memastikan kebenaran di lapangan dan mempelajari perubahan sumber daya pertanian. Pertanian di Kelurahan Kriwen ini dikelola para petani tergabung dalam kelompok tani (Poktan).
”Kelurahan Kriwen gabungan kelompok tani (Gapoktan) terdiri atas empat kelompok tani (Poktan), yaitu Karyo Tani, Makarti Tani, Mekarsari Tani, dan Tani Makmur. Setiap kelompok tani memiliki daerah batas pertanian masing-masing untuk pengelolaannya,” urai Daryono.
Peta Pertanian dibuat ini memuat informasi letak pertanian, jenis lahan pertanian, produktivitas pertanian, dan batas pertanian tiap kelompok tani. Lahan pertanian basah (sawah) merupakan lahan produktif, sebagain besar terletak di Kampung Bladon dan Kampung Kriwen.
Pertanian lahan kering terletak di area Kampung Bangsri Gede, Bangsri Cilik, dan sisi Selatan Krenen. Pertanian lahan campuran terletak di area Bangsri Gede, sedangkan pertanian lahan tidak produktif terletak di Bladon pada bagian tergenang air.
Luaran dari peta ini berupa hardfile MMT berukuran 80x100 cm dan peta cetak ukuran A3. Selain itu terdapat pula softfile diserahkan kepada pihak Kelurahan Kriwen dan sekretaris Gapoktan untuk pengembangan Sumber Daya Pertanian Kelurahan Kriwen.
Lurah Kriwen, Purnama, mengatakan pemetaan ini sangat bermanfaat untuk pengambilan kebijakan dan mengembangkan pertanian.
”Terima kasih kepada mbak KKN yang sudah memetakan pertanian di Kelurahan Kriwen. Hasil dari program kerja pemetaan ini akan sangat bermanfaat, terutama untuk mengambil kebijakan dan mengembangkan pertanian di Kelurahan Kriwen serta di Gapoktan. Sebelumnya belum pernah ada yang memetakan pertanian ini,” kata dia.
Adanya program ini menggambarkan hubungan baik kerja sama antara perangkat kelurahan dan mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro sehingga menghasilkan peta yang dapat memberi informasi pertanian dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan lebih baik.
Penulis: Dian Ayudiningtyas
Jurusan/Fakultas: Teknik Geodesi/Fakultas Teknik
Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Eng. Agus Setyawan, S. Si., M. Si dan Muhamad Azhar, SH., LL.M.
Lokasi KKN: Kelurahan Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo
(and_)