BOYOLALI, solotrust.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali melakukan seleksi 224 pelajar tingkat SMP sebagai duta seni dalam misi kebudayaan pelajar ke Nusantara di Pendopo Gede, Kamis (18/04/2024). Seleksi ini akan menjaring sebanyak 20 orang pelajar untuk mewakili duta seni Boyolali.
Bupati Boyolali, M Said Hidayat mengapresiasi antusiasme pelajar SMP mengikuti seleksi tertulis.
“Rasa syukur kita, anak anak kita, siswa siswi pelajar untuk mengikuti seleksi duta seni di 2024 ini. Saya berharap anak anak kita dapat memahami dan pada akhirnya nanti akan menumbuhkan rasa cinta pada Nusantara. Menumbuhkan rasa semangat persatuan dan kesatuan, memahami nilai budaya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Supana mengatakan, terdapat 224 pelajar SMP lolos administrasi dan berhak mengikuti seleksi tes tertulis.
“Seleksi administrasi sudah dilaksanakan, diikuti secara representatif pelajar SMP se-Kabupaten Boyolali dan diikuti 224 calon peserta dinyatakan lolos seleksi administrasi. Tercatat dari sekian peserta lolos seleksi tertulis, ada 38 SMP terdiri atas 39 siswa laki laki dan 185 siswa perempuan,” urainya.
Salah satu anggota Ketholeng Institut, Ribut Budi Santoso, mengungkapkan ada beberapa materi dalam seleksi tertulis, di antaranya ada materi terkait seni budaya dan wawasan kebangsaan.
“Materi tes terkait seni budaya di Boyolali. Mereka memiliki wawasan kebangsaan dan wawasan Pancasila, nasionalisme yang harus diterapkan oleh duta seni. Jadi dua hal itu menjadi pokok materi tes,” jelasnya.
Adapun dari seleksi tertulis selama 90 menit, panitia hanya akan mengambil 50 persen peserta terbaik untuk selanjutnya mengikuti tes wawancara. Seluruh kegiatan seleksi masuk duta seni dan misi kebudayaan pelajar ke Nusantara.
Sementara pada 2022 lalu, duta seni melakukan misi kebudayaan ke Sumatra (Kota Padang), Bali, dan Kalimantan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Adapun pada 2023, Duta Seni Pelajar Nusantara melakukan misi kebudayaan ke Sulawesi (Kota Makassar), Jawa Barat (Kota Bandung), dan Bali.
Sebanyak 38 SMP itu, antara lain SMP Negeri 1 Klego, SMP Negeri 2 Ampel, SMP Samaratungga Ampel, SMP Negeri 1 Ampel, SMP Negeri 1 Banyudono, SMP Negeri 1 Boyolali, SMP Negeri 1 Cepogo, SMP Negeri 1 Gladagsari, SMP Negeri 1 Juwangi, SMP Negeri 1 Musuk, SMP Negeri 1 Ngemplak, SMP Negeri 1 Nogosari, SMP Negeri 1 Sawit, SMP Negeri 1 Simo, SMP Negeri 1 Teras.
Ada pula pelajar dari SMP Negeri 2 Gladagsari, SMP Negeri 2 Cepogo, SMP Negeri 2 Karanggede, SMP Negeri 2 Mojosongo, SMP Negeri 2 Musuk, SMP Negeri 2 Ngemplak, SMP Negeri 2 Sambi, SMP Negeri 2 Sawit, SMP Negeri 2 Simo, SMP Negeri 2 Teras, SMP Negeri 2 Wonosegoro, SMP Negeri 3 Boyolali, SMP Negeri 3 Cepogo 1 Atap, SMP Negeri 3 Juwangi, SMP Negeri 3 Simo, SMP Negeri 3 Teras, SMP Negeri 4 Boyolali, SMP Negeri 2 Andong, SMP Negeri 2 Banyudono, SMP Negeri 2 Boyolali, SMP Negeri 4 Mojosongo, SMP Negeri 5 Boyolali dan SMP Negeri 6 Boyolali. (jaka)
(and_)