Hard News

4 Unsur Budaya Meriahkan Semarang Night Carnival

Jateng & DIY

05 Mei 2024 10:31 WIB

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu ikut memeriahkan perayaaan Semarang Night Carnival (SNC) 2024, Sabtu (04/05/2024) malam

SEMARANG, solotrust.com - Empat unsur budaya khas Ibu Kota Jawa Tengah mendominasi perayaaan Semarang Night Carnival (SNC) 2024, Sabtu (4/5/2024) malam. 
 
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) nampak mengenakan busana menggambarkan ciri khas Kota Semarang. Tema diangkat dalam puncak perayaan hari jadi ke-477 Kota Semarang, yakni “Niscala” yang memiliki arti kekokohan dan kekuatan. 
 
Niscala menggambarkan kekompakan dan kebersamaan warga berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk membangun daerahnya terus menjadi lebih hebat. 
 
Sementara empat unsur budaya Kota Semarang ditampilkan, yakni pertama ada Warak Ngendhog, ikon Ibu Kota Jawa Tengah. Warak Ngendhog sudah menjadi warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). 
 
Kedua, Elang Jawa yang saat ini habitatnya masih ada dan selalu dijaga. Elang Jawa sengaja diangkat agar semua pihak bisa terus menjaga dan melestarikan. 
 
Ketiga, budaya akulturasi Kota Semarang, yakni Barongsai. Barongsai dibawa etnis Tionghoa ke Indonesia dan kini sudah menjadi salah satu bagian dari budaya Kota Semarang dalam mempererat toleransi. 
 
Terakhir, Rewanda yang mengingatkan perjuangan Sunan Kalijaga mencari kayu jati di Goa Kreo untuk membangun Masjid Demak. Sunan Kalijaga dibantu empat ekor monyet untuk menjaga kayu jati. 
 
Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, keempat budaya ini diangkat juga dalam rangka keberagaman dan upaya mempromosikan pariwisata Kota Semarang.
 
Acara ini semakin meriah lantaran ada peserta dari daerah lain, seperti Tabalong Kalimantan Selatan, Salatiga, dan Grobogan. Ditambah ada tamu undangan dari luar negeri, salah satunya Korea Selatan. 
 
“Tentu menjadi harapan juga meningkatkan kunjungan wisata Kota Semarang. Kita tahu destinasi wisata Kota Semarang terbatas, seperti destinasi nggak punya gunung yang bagus. Bagaimana kita mengemas dan kolaborasi agar pariwisata dan ekonomi kreatif bisa berjalan,” ujarnya. 
 
Mbak Ita berharap tema diusung ini bisa meningkatkan kekompakan antara stakeholder dan masyarakat untuk membangun Kota Semarang lebih baik. 
 
Parade SNC tahun ini dimulai dari Jalan Pemuda dengan flag off dari Balai Kota Semarang. Ini menjadi satu rangkaian peringatan hari jadi Kota Semarang. 
 
“Tentu hari ini satu dari salah satu puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) Kota Semarang. Tentu bisa memberikan kegembiraan dan menggeliatkan ekonomi karena ini (kostum-red) karya para pelaku ekonomi kreatif. Harapannya bisa memberikan dampak luar biasa dan bisa menjadi contoh daerah lain,” jelasnya. 
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, R Wing Wiyarso mengungkapkan, ada yang berbeda dalam penyelenggaraan Semarang Night Carnival tahun ini. 
 
Perbedaannya, tahun lalu dimulai dari Kota Lama, tepatnya di titik nol kilometer. Kini sesuai keinginan masyarakat dan arahan Wali Kota Semarang, rute mulai dari balai kota agar lebih nyaman. 
 
“SNC kali ini selain bersinergi dengan peringatan hari jadi Kota Semarang, juga masuk dalam penyelenggaraan Semarang Introducing Market berpusat di Simpanglima. Harapannya seluruh warga dan wisatawan bisa berkumpul di sana,” papar dia. 
 
Lebih lanjut, para peserta SNC maupun masyarakat dengan kostum unik bisa mendapatkan hadiah. Hal ini karena terdapat dewan juri dan akan dipilih sepuluh kostum terbaik untuk mendapatkan hadiah dari wali kota Semarang. Disbudpar menyiapkan tim independen untuk menilai para peserta. (fjr)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya