Serba serbi

Menjelajahi Dunia Anxiety, Ini Dia Gejala dan Faktor Pemicunya

Kesehatan

4 Juli 2024 15:05 WIB

Ilustrasi (Foto: Pexels/Andrew)

Solotrust.com - Anxiety bagaikan monster tak kasat mata yang mengintai dan siap menerkam kapan saja. Perasaan cemas, takut, dan khawatir berlebihan ini tak jarang mengganggu ketenangan dan menghambat langkah kita dalam menjalani hidup.

Anxiety sejatinya bukan hal yang perlu ditakuti. Dengan memahami hakikatnya dan menerapkan strategi tepat, kita dapat menjinakkan monster ini dan menemukan kedamaian dalam diri.



Anxiety merupakan respons alami manusia terhadap stres atau bahaya. Rasa cemas dan khawatir membantu kita untuk bersiap dan menghadapi situasi menantang. 

Pada orang dengan anxiety disorder, rasa cemas dan khawatir ini menjadi berlebihan dan tak terkendali, bahkan muncul tanpa alasan jelas. Hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, sekolah, dan hubungan sosial.

Anxiety dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, bergantung pada individu dan jenis anxiety disorder yang dialami. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa gejala umum anxiety.

1. Gejala Fisik

Jantung berdebar kencang, berkeringat, gemetar, mual, sesak napas, sulit tidur, dan kelelahan.

2. Gejala Emosional

Cemas, takut, khawatir berlebihan, mudah panik, gelisah, dan mudah marah.

3. Gejala Perilaku

Menghindari situasi yang memicu kecemasan, sulit berkonsentrasi, dan mudah tersinggung.

Anxiety dapat disebabkan berbagai faktor, seperti genetik. Riwayat keluarga dengan anxiety disorder dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.

Selain itu, gangguan pada neurotransmiter di otak, seperti serotonin dan norepinephrine dapat berkontribusi pada anxiety. Peristiwa traumatis di masa lalu, seperti pelecehan atau kecelakaan juga dapat memicu anxiety.

Tekanan dari pekerjaan, sekolah, atau masalah pribadi dapat memperburuk gejala anxiety. Tanpa disadari penggunaan alkohol, kafein, dan obat-obatan terlarang dapat memperburuk anxiety.

Kendati anxiety tak dapat disembuhkan, namun ada berbagai cara untuk mengatasinya dan mengendalikannya, seperti berikut.

1. Terapi perilaku kognitif (CBT) merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi anxiety. CBT membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir serta perilaku negatif yang memperburuk anxiety.

2. Obat antidepresan dan obat antikecemasan dapat membantu meredakan gejala anxiety.

3. Teknik seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu menenangkan tubuh dan pikiran.

4. Menjaga pola makan sehat, berolahraga teratur, dan cukup tidur dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi anxiety.

5. Berbagi cerita dengan orang terpercaya atau bergabung dengan kelompok pendukung dapat membantu individu merasa tidak sendirian dan mendapatkan dukungan.

Anxiety bukan akhir dari segalanya. Dengan pemahaman tepat, strategi efektif, dan dukungan dari orang-orang di sekitar, kita dapat belajar untuk hidup dengan anxiety dan menemukan kedamaian dalam diri. (Leila Nur Ika Wati)

(and_)