Pend & Budaya

Ziarah Makam Para Pendiri, Pak Nyo: Mari Teladani Semangat dan Dedikasinya untuk ISI Surakarta

Pend & Budaya

11 Juli 2024 14:03 WIB

Keluarga besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta diwakili pejabat dan pimpinan rektorat, dekanat serta Dharma Wanita melakukan kegiatan ziarah ke makam para pendiri ISI Surakarta, Senin (08/07/2024). (Foto: ISI Surakarta)

SOLO, solotrust.com - Keluarga besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta diwakili pejabat dan pimpinan rektorat, dekanat serta Dharma Wanita melakukan kegiatan ziarah ke makam para pendiri ISI Surakarta. 

Dibagi dalam dua rombongan, pimpinan rektorat menuju makam almarhum Sedijono Djojokartiko Humardani yang lebih dikenal sebagai Gendon Humardani di Astana Janti, Polanharjo, Klaten dan makam Prof Waridi di Astana Bonde Etan, Bangsalan, Teras, Boyolali. Sementara untuk rombongan dekanat menuju makam Prof Rahayu Supanggah, Prof Dr Sri Hastanto, dan Prof Dr Dharsono Sony Kartika, di wilayah Karanganyar, Senin (08/07/2024).



Perjalanan panjang ISI Surakarta yang sekarang hingga memasuki usia 60 tahun tidak bisa dilepaskan dari jasa besar para leluhur, pejuang, pendiri, founding father melahirkan ISI Surakarta yang pada mulanya adalah sebuah perguruan tinggi setingkat akademi dengan nama Akademi Seni Karawitan Indonesia Surakarta.

ASKI didirikan sebagai salah satu wadah untuk merintis perkembangan seni tradisi di Indonesia. Perubahan peningkatan status Akademi Seni Karawitan Indonesia Surakarta menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta terjadi pada 1988. Selanjutnya pada 2006 Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta berubah status menjadi Institut Seni Indonesia Surakarta.

Dalam pengantarnya, Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna mendoakan agar almarhum yang telah mendahului mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Selain itu segala kesalahannya mendapatkan pengampunan sesuai amal kebaikan dan perjuangannya. ISI Surakarta pada usia 60 tahun ini diharapkan bisa bertransformasi menjadi lebih baik lagi.

“Sejak saya masih mahasiswa, Pak Gendon sudah menanamkan disiplin tinggi dan sikap yang profesional sejak dini. Pak Gendon menyebutnya injeksi adalah latihan fisik menjadi menu sarapan utama kami setiap hari. Beliau seorang dokter, jadi sangat memerhatikan kesehatan, daya tahan tubuh, dan asupan gizi juga sangat diperhatikan Pak Gendon. Sikap seperti ini yang semestinya sangat kita teladani,” kenang Pak Nyo.

Tradisi ziarah ke makam para pendiri ISI Surakarta merupakan rangkaian kegiatan sebelum puncak acara upacara dies natalis ke-54 Institut Seni Indonesia Surakarta, pada 15 Juli 2024.  Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 068/1964 tertanggal 15 Juli 1964 yang membuka Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) di Surakarta di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan.

Bertitik tolak dari sejarah singkat ISI Surakarta, upacara dies natalis ditetapkan jatuh setiap 15 Juli, bertepatan dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 068/1964 tertanggal 15 Juli 1964 tentang Pembukaan Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Surakarta sebagai cikal bakal ISI Surakarta.

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya