SOLO, solotrust.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana dilaksanakan di Solo pada Senin (13/01/2025). Sebanyak 2.787 siswa dari tujuh sekolah di Solo, mulai jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi sasaran program nasional ini.
Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan pemerintah kota (Pemkot) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh pemenuhan makan bergizi gratis untuk siswa yang diberikan Badan Gizi Nasional.
Sasaran makan bergizi di Solo terdiri atas 70 siswa dari TK Warga, 382 siswa dari SD Warga, 161 siswa dari SD Purwodiningratan, 127 siswa dari SD N Kepatihan Wetan, 630 siswa dari SMP N 14 Surakarta, 68 siswa dari SMA Widya Wacana, dan 1.349 dari SMKN 8 Surakarta. Sekolah-sekolah ini dipilih berdasarkan jarak maksimal dua kilometer dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Jebres, Solo.
“Tiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak boleh dari 3.000 siswa. Ini sudah ditata sedemikian rupa, sudah rigid. Kita yakin tempat juga sudah memenuhi syarat,” terang Teguh Prakosa, ditemui saat meninjau makan bergizi di SD Purwodiningratan
Di SD Negeri Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, sebanyak 161 siswa menerima hidangan makan bergizi gratis. Menu disajikan per porsi, di antaranya berisi nasi, ayam goreng, sayur oseng tauge, buah jeruk, dan susu kotak. Menu mulai disajikan pukul 09.00 WIB.
Salah seorang siswa kelas 3, Khoirul Adam mengaku senang menyantap menu yang diberikan, meski ia biasa membawa bekal dari rumah.
"(Sudah) sarapan, (rasanya) enak, semua (suka). (Biasanya membawa) bekal. (enggak perlu bawa bekal) iya," ucapnya.
Sementara itu, pelaksanaan program MBG juga mendapat pengawasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Solo. Petugas melakukan pengecekan sampel sajian MBG setiap hari.
Petugas BPOM Solo, Tri Novitarini, mengungkap pemeriksaan di lapangan berupa pengecekan kandungan bahan kimia seperti pewarna tekstil dan pengawet.
"(Pemeriksaannya) yaitu rhodamin B, formalin, metanil yellow sama boraks, jadi empat parameter itu yang kami uji di makanan makan bergizi gratis," ungkapnya.
Sampel kemudian akan dilakukan pengujian mikrobiologi untuk menjamin keamanan makanan yang dikonsumsi para murid.
"Tujuannya untuk memastikan secara kimia dan mikrobiologi makanan ini layak dan aman untuk disajikan kepada murid-murid. Jadi yang dilakukan di lapangan kali ini pengujian kimia, nanti ada juga sampel yang kami bawa ke kantor untuk dicek mikrobiologinya," jelas Tri Novitarini. (add)
(and_)