Pend & Budaya

WHC dan Bank Indonesia Jawa Tengah Gelar Seminar Nasional, Angkat Tema Akselerasi Ekosistem Halal

Pend & Budaya

27 Mei 2025 13:51 WIB

Seminar nasional bertema Akselerasi Ekosistem Halal dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi di Aula Mahad lantai dua UIN Walisongo, Selasa (27/05/2025). (Foto: Dok. Istimewa)

SEMARANG, solotrust.com - Walisongo Halal Center (WHC) bekerja sama dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah menyelenggarakan seminar nasional bertema 'Akselerasi Ekosistem Halal dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi.' Kegiatan ini digelar dalam rangka memperkuat peran ekosistem halal serta keuangan syariah sebagai pilar utama stabilitas dan kemandirian ekonomi nasional.

Acara diselenggarakan di Aula Mahad lantai dua UIN Walisongo, Selasa (27/05/2025), dihadiri para pimpinan, praktisi industri halal, dan mahasiswa. Seminar ini menjadi wadah strategis untuk mendorong sinergi antarpemangku kepentingan dalam mempercepat pertumbuhan industri halal dan penguatan sektor keuangan syariah di tingkat regional maupun nasional.



Dalam sambutannya, Kepala Divisi Implementasi KEKDA Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Ambawani Restu Widi, menyampaikan kegiatan ini bentuk kerja sama antara Bank Indonesia dengan Walisongo Halal Center.

“Ini kali kesekian kami bersinergi dalam mendorong sertifikasi halal. Indeks literasi ekonomi syariah saat ini perlu ditingkatkan sehingga kami berupaya bersinergi dengan mitra kerja, salah satunya melaksanakan seminar seperti ini,” kata Ambawani Restu Widi.

“Ini salah satu bagian dari kami pilar Bank Indonesia. Kami berfungsi sebagai akselerator, inisiator, dan regulator. Seminar ini adalah satu pilar dari Bank Indonesia sebagai pengembangan ekonomi syariah, penguatan infrastruktur dan assessment, serta edukasi atau riset,” tambahnya.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Nizar dalam kesempatan yang sama mengungkapkan kampusnya menjadi salah satu perguruan tinggi keagamaan Islam memiliki kontribusi besar dalam ekosistem halal di Indonesia.

“Melalui WHC, UIN Walisongo selalu berkomitmen dalam pengembangan industri halal karena WHC unggul dan profesional dalam kajian halal, berfokus pada berbagai jenis produk secara holistik dan dalam penelitian, pengujian, pelatihan pendampingan, serifikakasi serta edukasi public. WHC turut memperkuat ekosistem halal secara menyeluruh,” papar Nizar.

Lebih lanjut, rektor mengatakan, secara institusi perguruan tinggi, UIN Walisongo berkomitmen mendukung ekonomi halal. Ekosistem halal, yakni sebuah sistem terintegrasi mencakup berbagai sektor dan pelaku yang mendukung hadirnya produk dan layanan sesuai prinsip-prinsip halal (diperbolehkan dalam Islam). Ekosistem ini tak hanya terbatas pada makanan dan minuman, namun juga mencakup sektor lebih luas.

Wakil Kepala BPJPH, Afriansyah Noor, menekankan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, terus menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan ekosistem halal nasional. Pemerintah telah mengambil langkah serius dalam menjaga dan memperkuat industri halal dengan membentuk lembaga khusus menangani sertifikasi dan pengawasan halal secara terpusat.

“Saya melihat perkembangan halal di Indonesia bukan sekadar tren, tapi sudah menjadi gerakan besar luar biasa, terutama bagi kita yang peduli dan aktif sebagai pegiat halal. Ini bukan hal main-main, dari kita, dari para pelaku dan lembaga halal inilah, masyarakat akan tahu dan yakin apakah suatu produk atau usaha benar-benar halal atau tidak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Afriansyah Noor bilang dalam pengawasan dan sertifikasi halal, penting untuk dipahami setiap produk harus melalui proses memiliki batas waktu tertentu. Sertifikasi halal tak berlaku seumur hidup. Oleh karena itu, evaluasi berkala menjadi penting, terutama untuk produk makanan dan minuman terus mengalami perubahan komposisi, teknologi, maupun rantai pasok.

Seminar ini menghadirkan narasumber terkemuka dari berbagai bidang, antara lain Prof Ahmad Syakir Kurnia (guru besar Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Dipenegoro), KH. Miftah Faqih (Ketua PBNU dan anggota Komite Fatwa Produk Halal), Prof M Mukhsin Jamil (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Walisongo Semarang), dan Dr Nur Fatoni (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang).

Diskusi panel dan sesi tanya jawab berlangsung interaktif, membahas tantangan dan strategi praktis dalam membangun rantai nilai halal, inklusi keuangan syariah, serta penguatan peran lembaga pendidikan dalam ekosistem halal nasional.

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya