Hard News

3 Langkah Strategis Kemenpar Tangani Isu Tambang Nikel di Raja Ampat

Nasional

09 Juni 2025 15:59 WIB

Raja Ampat diarahkan sebagai kawasan konservasi laut, geopark UNESCO, dan destinasi unggulan pariwisata Indonesia, tanpa dikompromikan dengan aktivitas pertambangan. (Foto: Pixabay/blackinkstudio07)

JAKARTA, solotrust.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengambil sejumlah langkah strategis guna memastikan kawasan Raja Ampat tetap terlindungi sebagai upaya menangani isu nasional #saverajaampat. Pentingnya keseimbangan antara ekonomi dan ekologi pun menjadi hal ditekankan dalam pembangunan, khususnya pariwisata.

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan pembangunan pariwisata dan sektor apa pun harus tetap menjaga keseimbangan antara ekologi, teritori sosial, dan skala ekonomi.



“Kita ingin pembangunan apa pun, termasuk kepariwisataan harus menjaga keseimbangan antara ekologi, teritori sosial, dan skala ekonomi,” kata dia, dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata RI, kemenpar.go.id.

Adapun untuk menjaga kelestarian kawasan Raja Ampat, Kementerian Pariwisata telah melakukan sejumlah langkah konkret, di antaranya sebagai berikut.

1. Kunjungan dan Dialog DPR Bersama Masyarakat

Kementerian Pariwisata bersama anggota DPR RI melakukan kunjungan langsung ke Raja Ampat, Papua Barat pada 28 Mei hingga 1 Juni 2025. Kunjungan ini dilakukan guna menyerap aspirasi masyarakat, terutama masyarakat adat.

Dalam kunjungan itu masyarakat menyampaikan penolakan terhadap rencana pemberian izin pertambangan baru. Mereka menegaskan ekosistem dan identitas Raja Ampat harus dijaga sebagai kawasan wisata, bukan wilayah industri ekstraktif.

Sebagai hasil dari kunjungan, Komisi VII DPR berkomitmen membawa aspirasi mengenai pencemaran lingkungan akibat tambang nikel ke DPR RI. Selain itu, Komisi VII DPR juga meminta evaluasi izin tambang oleh pemerintah pusat sebagai upaya menjaga kelestarian ekosistem Raja Ampat.

2. Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana telah menerima kunjungan Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, pada Rabu (04/06/2025). Dalam pertemuan, baik Kementerian Pariwisata maupun Gubernur Papua Barat Daya berkomitmen untuk menjaga ekologi Raja Ampat.

Pemerintah daerah menegaskan agar Raja Ampat tetap diarahkan sebagai kawasan konservasi laut, geopark UNESCO, dan destinasi unggulan pariwisata Indonesia, tanpa dikompromikan dengan aktivitas pertambangan.

3. Koordinasi Strategis Lintas Sektor

Kementerian Pariwisata juga menggelar rapat koordinasi lintas sektor pada Kamis (05/06/2025) untuk menguatkan langkah perlindungan jangka panjang terhadap Raja Ampat. Salah satu inisiatif utama sedang dikaji, yakni mendorong Raja Ampat berfokus pada quality tourism dengan mengedepankan sustainable tourism serta investasi hijau yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan.

Pengembangan pariwisata di Raja Ampat memerlukan fondasi utama berupa kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Dalam pembangunan kawasan Raja Ampat ke depan, seluruh arah kebijakan akan berpedoman pada prinsip keberlanjutan, keadilan sosial, dan ketahanan ekosistem.

(and_)