Pend & Budaya

Sakral! Kirab Ganti Singkep Ki Ageng Pengging sebagai Perekat Silaturahmi

Pend & Budaya

15 Juli 2025 18:01 WIB

Tradisi Ganti Singkep dan Songsong Makam Sri Mangkurung Prabu Handayaningrat Pengging atau lebih dikenal sebagai Ki Ageng Pengging di Dukuh Malangan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Senin (14/07/2025)

BOYOLALI, solotrust.com – Tradisi budaya Jawa kembali dihidupkan melalui prosesi sakral Kirab Ganti Singkep dan Songsong Makam Sri Mangkurung Prabu Handayaningrat Pengging atau lebih dikenal sebagai Ki Ageng Pengging. Acara ini digelar di kawasan Makam Ki Ageng Pengging, Dukuh Malangan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Senin (14/07/2025) malam.

Kirab ini merupakan kolaborasi antara masyarakat setempat dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Hadir dalam acara, Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana serta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari atau akrab disapa Gusti Moeng dari Keraton Kasunanan Surakarta.



Singkep(kain penutup makam) dan songsong (payung pusara) dikirab warga bersama para abdi dalem keraton dari gerbang masuk desa menuju kompleks makam. Sejumlah warga, termasuk para ibu juga membawa berbagai hidangan untuk disantap bersama usai prosesi.

Setibanya di lokasi dilakukan serah terima singkep dan songsong kepada abdi dalem yang menjaga makam. Acara dilanjutkan pembacaan surat Yasin dan Tahlil bersama, disertai lantunan selawat nabi,

Gusti Moeng secara simbolis mengganti kain singkep dan songsong di pusara makam. Prosesi dilanjutkan Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana menaburkan bunga sebagai bentuk penghormatan.

Dalam sambutannya, Dwi Fajar Nirwana mengatakan, prosesi ini bukan hanya pergantian fisik benda pusaka, namun juga mengandung nilai-nilai filosofi dan semangat pelestarian budaya Jawa.

“Ki Ageng Pengging adalah sosok pemimpin teladan. Semangat perjuangan dan kepeduliannya terhadap sesama menjadi suluh yang perlu terus dinyalakan dalam sanubari kita semua,” ujarnya.

Wakil bupati juga mengajak masyarakat menjadikan kegiatan ini sebagai sarana mempererat silaturahmi dan memperkuat kebersamaan.

“Mari jadikan momentum ini sebagai perekat tali silaturahmi. Semoga membawa keberkahan dan kebaikan bagi masyarakat serta kemajuan Boyolali,” pungkasnya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya