Ekonomi & Bisnis

Penyaluran BSU Terus Berjalan, Kemnaker Optimistus Daya Beli Masyarakat Terjaga di Tengah Tekanan Ekonomi

Ekonomi & Bisnis

17 Juli 2025 12:03 WIB

Ilustrasi (Foto: Unsplash/Mufid-Majnun)

JAKARTA, solotrust.com --Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memastikan penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) saat ini masih terus berjalan. BSU diharapkan dapat menjaga daya beli pekerja/buruh di tengah tekanan ekonomi serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri, menjelaskan BSU diberikan selama dua bulan, yakni untuk periode Juni dan Juli 2025, dibayarkan sekaligus sebesar Rp600 ribu dalam satu kali transfer.



"BSU ini bukan sekadar bantuan tunai, tetapi bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi pekerja dan menggerakkan roda ekonomi. Kami ingin memastikan bahwa para pekerja tetap memiliki daya beli agar konsumsi rumah tangga tetap tumbuh," jelasnya melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Selasa (15/07/2025).

Indah Anggoro Putri menambahkan, penyaluran BSU dilakukan melalui Bank Himbara, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan PT Pos Indonesia dengan mekanisme bertahap. Adapun hingga hari ini, tahap pertama telah tersalurkan sebesar 22,8 persen, tahap kedua 13,99 persen, tahap ketiga 30,33 persen, dan tahap keempat 15,49 persen. Secara keseluruhan, total BSU telah tersalurkan mencapai 82,69 persen, dan proses distribusi masih berlangsung melalui PT Pos Indonesia.

“Kami terus mengupayakan percepatan penyaluran BSU agar bantuan ini segera sampai ke tangan para pekerja yang membutuhkan. Koordinasi dengan pihak bank penyalur dan PT Pos terus kami intensifkan agar proses distribusi berjalan lancar dan tepat sasaran,” ungkapnya.

Indah Anggoro Putri juga mengingatkan pekerja/buruh untuk melakukan pengecekan status penerima BSU hanya melalui situs resmi Kemnaker di https://bsu.kemnaker.go.id/#pengecekan. Ia menegaskan, masyarakat perlu berhati-hati terhadap tautan tidak resmi dan potensi penipuan digital.

“Bapak Menaker Prof Yassierli selalu mengingatkan kami supaya antisipasi jika akhir-akhir ini marak modus penipuan mengatasnamakan BSU dan kementerian. Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi beredar di luar kanal resmi. Jangan pernah memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak jelas,” pungkasnya.

(and_)