Serba serbi

7 Tips Mulai Investasi untuk Pemula

Tips & Trik

13 Agustus 2025 20:01 WIB

Ilustrasi (Dok. Pinterest)

Solotrust.com - Investasi sudah menjadi tren di kalangan anak muda zaman sekarang. Kendati begitu, investasi membutuhkan perencanaan matang agar dapat terhindar dari risiko, terutama bagi pemula.

Banyak jenis investasi menaawarkan keuntungan, namun juga sebanding dengan risikonya. Lalu bagaimana cara berinvestasi agar terhindar dari kerugian? Berikut tips investasi untuk pemula:



1. Tentukan tujuan investasi

Pertama, kamu harus mengetahui tujuan melakukan investasi untuk apa, mengembangkan modal atau untuk membeli sesuatu. Tentukan pula berapa lama kamu akan berinvestasi, misalnya investasi jangka pendek atau jangka panjang.

2. Sesuaikan dengan kondisi keuangan

Tentunya ini merupakan hal sangat krusial. Kondisi keuangan menjadi salah satu modal untuk berinvestasi. Jika kamu seorang mahasiswa atau baru merintis karier, tentu keuangan menjadi hal utama harus diperhatikan.

3. Pahami risiko investasi

Banyak instrumen bisa digunakan untuk investasi, namun juga memiliki risiko berbeda. Misalnya, saham cenderung memiliki risiko lebih besar dibandingkan deposito. Memahami risiko setiap instumen dapat membantumu lebih bijak dan tepat sebelum memulai berinvestasi.

4. Mempelajari profil risiko

Setiap investor memiliki tingkat toleransi risiko berbeda-beda, dipengaruhi faktor pendapatan, usia, dan pengalaman. Terdapat tiga kategori profil risiko, yakni konservatif, moderat, agresif. Investor konservatif cenderung lebih mengutamakan keamanan modal dan lebih suka instrumen berisiko rendah, seperti deposito atau obligasi.

5. Memilih instrumen tepat

Setelah memahami tujuan dan profil risiko, tips investasi untuk pemula selanjutnya adalah memilih instrumen investasi secara tepat. Pilihan bisa reksa dana dengan risiko rendah, deposito, saham, obligasi, atau properti.

6. Hindari kebiasaan FOMO

Hal selanjutnya harus diperhatikan, investor pemula sering kali terjebak pada keputusan impulsif karena terlalu FOMO, yakni rasa takut ketinggalan peluang investasi dan cepat tergiur dengan keuntungan. Kondisi ini sering berakhir pada kondisi membeli aset di harga tinggi.

7. Gunakan strategi investasi

Beberapa strategi perlu diperhatikan, yakni buy and hold, value investing, dan growth investing. Buy and hold melibatkan pembelian aset dan menyimpannya dalam jangka panjang tanpa terlalu memerhatikan fluktuasi jangka pendek. Sementara value investing fokus pada mencari aset undervalued atau di bawah nilai intrinsiknya.(Aziza Aulia Sari)

*) Sumber

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya