Pend & Budaya

Tradisi Tungguk Tembakau, Ungkapan Syukur Warga Lereng Merapi-Merbabu Boyolali

Pend & Budaya

14 Agustus 2025 12:03 WIB

Warga lereng Gunung Merapi dan Merbabu di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kembali menggelar tradisi Tungguk Tembakau sebagai ungkapan syukur atas panen raya sebelum memulai panen tembakau

BOYOLALI, solotrust.com – Warga lereng Gunung Merapi dan Merbabu di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kembali menggelar tradisi Tungguk Tembakau sebagai ungkapan syukur atas panen raya sebelum memulai panen tembakau.
 
Tradisi digelar setiap musim panen ini merupakan warisan budaya turun-temurun yang tetap lestari hingga kini. Dalam prosesi ini, para petani membawa hasil panen tembakau dan hasil bumi dari rumah masing-masing menuju area makam yang dianggap keramat. Di lokasi tersebut, gunungan tembakau, nasi tumpeng, dan buah-buahan didoakan tokoh masyarakat setempat.
 
Setelah doa bersama, gunungan diarak menuju tanah lapang untuk prosesi selanjutnya. Kepala Desa Senden, Sularsih, menjelaskan tradisi Tungguk Tembakau dimulai pada 2016 dan pada 2024 telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda.
 
“Dahulu tradisi ini berawal dari wiwit atau membuat sesaji sebelum panen kemudian berkembang menjadi Tungguk Tembakau,” ungkapnya.
 
Rangkaian kegiatan dimulai sehari sebelumnya dengan menyemayamkan gunungan tembakau di makam keramat untuk kemudian didoakan. Masyarakat percaya, ritual ini dapat membawa hasil panen lebih baik dan melimpah.
 
Sumanto, salah satu warga, mengaku senang dengan pelaksanaan tradisi ini. Menurutnya, selain sebagai bentuk syukur, Tungguk Tembakau juga menjadi ajang kebersamaan warga.
 
“Tahun ini panen tembakau sangat melimpah dan kami bersyukur bisa mempertahankan tradisi ini,” ucapnya. (jaka)

(and_)