BOYOLALI, solotrust.com - Tradisi tungguk tembakau digelar setiap tahun sekali di lereng Gunung Merbabu, tepatnya Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali berjalan cukup meriah, Kamis (03/08/2023). Tradisi ini disemarakkan dengan seni budaya lokal.
Bupati Boyolali, M Said Hidayat, saat menghadiri acara mengatakan, tungguk tembakau merupakan tradisi yang dilakukan para petani Desa Senden sebelum melakukan panen raya tembakau.
“Tradisi seperti ini diharapkan menjadi destinasi wisata, kalau saya lihat acaranya cukup meriah. Prosesi ini merupakan awal dari panen raya tembakau dan ini merupakan kekayaan muatan lokal yang harus kita lestarikan bersama,” katanya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rasa syukur masyarakat saat akan melakukan panen tembakau. Bupati juga mendoakan para petani agar hasil panen tembakau senantiasa baik dan melimpah.
“Jumlah petani tembakau di Boyolali ini ternyata cukup banyak, sekitar 14 ribu lebih. Luas lahan sekira 13.899 hektare. Semoga hasil panen tembakau ini dapat menghasilkan yang cukup baik,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Supana mengatakan, rasa syukur olh para petani tembakau di Desa Senden, Selo ditandai dengan ritual tungguk tembakau digelar setiap satu tahun sekali.
“Tradisi itu dimulai dari semalam, diawali dari kenduri serta tumpengan tembakau. Tadi malam sudah disemayamkan di makam Gunungsari dan hari ini diarak menuju panggung tempat prosesi tungguk tembakau,” terangnya.
Ada beberapa tumpengan dikirab dalam prosesi ini, yakni tumpengan gunungan tembakau, nasi tumpeng, gunungan terbuat dari buah-buahan, serta lauk pauk dan sayuran.
“Dalam kirab ini juga ada pertunjukan seni dan budaya lokal warga setempat,” ungkap Supana.
Setelah dilakukan prosesi kirab, berbagai gunungan dari hasil bumi kemudian direbutkan warga.
Menurut salah seorang warga setempat, Sutikno, harga tembakau tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya. Tahun lalu harga tembakau cenderung menurun.
“Petani di sini agak kecewa dengan hasil tembakau tahun lalu, makanya tahun ini agak sedikit, namun sekarang harga tembakau malah naik,” beber dia.
Tembakau yang didapat dari rebutan tungguk tembakau selanjutnya akan disimpan. Diharapkan nantinya tanaman tembakau menjadi baik karena pada malam hari sudah didoakan.
“Tadi malam kan sudah diritualkan dan didoakan. Semoga saja nantinya tanaman tembakau saya menjadi baik. Tembakau ini akan saya simpan,” kata Sutikno. (jaka)
(and_)