Hard News

Suhu Panas Landa Sejumlah Daerah, BMKG Ungkap Penyebab dan Potensinya ke Depan

Nasional

21 Oktober 2025 12:59 WIB

Ilustrasi. (Dok. Pixabay/Stux)

JAKARTA, solotrust.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan cuaca panas dengan suhu maksimum mencapai 37,6°C melanda berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir disebabkan kombinasi gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia. Kondisi ini diprakirakan masih akan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan penyebab utama suhu panas ini adalah posisi gerak semu matahari yang pada Oktober berada di Selatan ekuator. Faktor lainnya adalah penguatan angin timuran atau Monsun Australia yang membawa massa udara kering dan hangat sehingga pembentukan awan minim serta radiasi matahari dapat mencapai permukaan bumi secara maksimal.



“Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan Selatan, seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua, menerima penyinaran matahari lebih intens sehingga cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah Indonesia,” kata Guswanto di Jakarta, pekan lalu, dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, bmkg.go.id, Selasa (21/10/2025).

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengungkapkan, data BMKG mencatat pengamatan suhu maksimum mencapai di atas 35°C menyebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Wilayah paling berdampak suhu tinggi meliputi sebagian besar Nusa Tenggara, Jawa bagian Barat hingga Timur, Kalimantan bagian Barat dan tengah, Sulawesi bagian Selatan dan Tenggara, serta beberapa wilayah Papua.

Pada 12 Oktober 2025, suhu tertinggi tercatat sebesar 36,8°C di Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kupang (NTT), dan Majalengka (Jawa Barat). Suhu sedikit menurun menjadi 36,6°C di Sabu Barat (NTT) pada 13 Oktober 2025.

Lebih lanjut, suhu kembali meningkat pada 14 Oktober 2025, berkisar antara 34–37°C. Beberapa wilayah seperti Kalimantan, Papua, Jawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan suhu maksimum 35–37°C. Wilayah Majalengka (Jawa Barat) dan Boven Digoel (Papua) juga menunjukkan peningkatan suhu hingga 37,6°C.

“Konsistensi tingginya suhu maksimum di banyak wilayah menunjukkan kondisi cuaca panas yang persisten, didukung oleh dominasi massa udara kering dan minimnya tutupan awan,” jelas Andri Ramdhani.

Di samping cuaca panas persisten dan dominan, BMKG memrakirakan potensi hujan lokal akibat aktivitas konvektif masih dapat terjadi pada sore hingga malam hari, terutama di sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Papua. Mengingat dinamika yang terjadi, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan mencukupi kebutuhan cairan dan menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, khususnya pada siang hari.

BMKG mengingatkan agar masyarakat memantau secara berkala informasi cuaca terkini dan peringatan dini melalui situs resmi http://www.bmkg.go.id, akun media sosial BMKG, atau aplikasi Info BMKG guna mengantisipasi dampak cuaca terhadap aktivitas sehari-hari.

(and_)

Berita Terkait

5 Tips Praktis Merawat Smartphone dari Suhu Panas Musim Kemarau

Ketua KAI Jateng Desak Peradi Cabut Status Advokat Zaenal Mustofa

JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah dan BPSDMD Jateng Sepakat Terus Bersinergi dalam Pengembangan SDM Pendidikan

ISI Surakarta Gelar Sidang Senat Terbuka Wisuda 2025, Rektor Tekankan Peran Lulusan Seni di Era Global

Taubat Nasional dari Korupsi, Solo Serukan Gerakan Bersama untuk Indonesia Bersih

JSIT Indonesia Brebes Siap Jadi Tuan Rumah Muswil VI Jateng, Dindikpora Beri Dukungan Penuh

40 Pelukis Reunian Gelar Pameran Bertajuk Ekspresi Pelukis Solo

Musim Hujan Datang Lebih Cepat, Ada Ancaman Bahaya Hidrometeorologi

Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Ingatkan Kesiapsiagaan Nasional

Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Beberapa Wilayah di Indonesia Berpotensi Tsunami

BMKG: Cuaca Masih Dinamis dan Ekstrem, Transportasi Darat, Laut, dan Udara Perlu Waspada

Dampak Perubahan Iklim pada Kemarau, Begini Kata Peneliti Klimatologi

Pastikan Keselamatan Perjalanan Lebaran 2025, BMKG Intensifkan Layanan Informasi Cuaca Maritim

Dokter Reisa Broto Asmoro Tekankan Pentingnya Vaksinasi Cacar Api

Sedot Lemak Berujung Kematian, Apa Penyebabnya?

Makan Kacang Penyebab Jerawat, Mitos atau Fakta?

Solo Alami Hawa Bediding, Ternyata Ini Penyebab Suhu Dingin di Pulau Jawa

Mendag Jelaskan Penyebab Kenaikan Harga Pangan

Gudang Pabrik di Sukoharjo Ludes Terbakar, 2 Truk Berisi Kain jadi Penyebabnya

BMKG: Cuaca Masih Dinamis dan Ekstrem, Transportasi Darat, Laut, dan Udara Perlu Waspada

BMKG: Waspadai Siklon Tropis dan Seruakan Dingin Pengaruhi Cuaca Indonesia Pekan Ini

BMKG: Puncak Musim Hujan Ancam Jawa Tengah

Mau Liburan Nataru? BMKG: Cek Info Cuaca Sebelum Berpergian!

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem, meski Sebagian Besar Wilayah Masuk Musim Kemarau

BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan!

Berita Lainnya