SEMARANG, solotrust.com- Saat bulan Ramadan tiba, tentunya banyak makanan khas yang hanya disajikan pada bulan penuhy berkah ini, salah satunya yaitu bubur India. Sajian menu berbuka puasa di Masjid Jami Pekojan Kota Semarang ini mempunyai tradisi buka bersama dengan menu bubur india. Tradisi ini sudah berlangsung selama ratusan tahun.
Pekojan sendiri adalah nama sebuah kawasan perdagangan yang multi etnis, tempat dimana warga keturunan gujarat india bermukim.
Kekhasan Masjid Jami Pekojan ini pada saat bulan Ramadan, setiap harinya selama bulan puasa, para pengurus masjid selalu disibukan dengan membuat sajian buka puasa, yaitu bubur India.
Sesepuh Masjid Anas Salim mengatakan, tradisi berbuka puasa bersama dengan menu khas bubur india ini sudah berlangsung selama lebih dari satu abad. Takmir masjid selalu menghidangkan menu bubur resep dari India untuk berbuka puasa. Bubur ini merupakan resep turun temurun dari orang Koja di Semarang. Masuknya agama Islam di Semarang tak lepas dari andil bangsa Gujarat India, mereka kemudian berbaur dan berkeluarga dengan warga pribumi, hingga sebutan Koja melekat pada keturunan gujarat dan pribumi.
“tradisi bubur india ini sudah turun temurun dari kakek-kakek. Kakek saya memang dari India datang ke masjid sini untuk dagang waktu itu dan memberikan ceramh-ceramah agama. Setelah di sini kira-kira beberapa tahun, dia nikah dengan orang sini dan sekaligus dia mencetuskan ide bagaimana kalau kita adakan buka bersama dengan bubur India.” Jelas Anas Salim.
Mereka juga melestarikan tradisi buka puasa di bulan Ramadan dengan bubur tradisional khas dari India. Bubur ini dimasak dengan tungku besar berbahan bakar kayu, bumbunya berupa rempah-rempah dan santan kelapa.
Bahan-bahan untuk membuat bubur ini berbagai rempah-rempah, wortel, bawang merah, bawang putih, beras, santan. Bahan-bahan tersebut kemudian dimasukan ke dalam kuali untuk dimasak. Bubur yang sudah jadi kemudian dicampur dengan kuah sayur dan disajikan dengan tambahan satu gelas minuman, buah dan kurma
Setelah bunyi Adzan Maghrib berkumandang, ratusan jamaah kemudian bersama-sama menyantap menu bubur India. Dulu hidangan ini tersaji sekitar 20 hingga 30 porsi saja, sekarang Takmir Masjid Pekojan sedikitnya memasak 350 porsi setiap hari pada bulan ramadan kali ini. (vit)
(wd)