SRAGEN, solotrust.com- Peringatan hari Kebangkitan nasional 2018 berlangsung meriah di Alun-alun Sasana Langen Putro Kabupaten Sragen, Minggu (20/5/2018). Kantor Kesbanglinmas Sragen menghadirkan Ormas – Organisasi Kepemudaan dan LSM dalam sebuah aksi Deklarasi Sragen Tolak Terorisme.
Ribuan peserta aksi yang datang dari berbagai kelompok, baik kelompok agama maupun kelompok kemasyarakatan diminta hanya mengibarkan satu bendera, yaitu bendera merah putih, sementara bendera organisasi mereka ditanggalkan.
Kantor Kesatuan Kebangsaan Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Sragen, sengaja memanfaatkan momentum Harkitnas 2018 sebagai sarana menyatukan tekat seluruh elemen masyarakat bumi sukowati.
Diawali dengan penandatanganan spanduk dari berbagai organisasi dan elemen masyarakat Sragen dilanjutkan dengan pernyataan sikap yang diwujudkan dalam orasi silih berganti.
Sekretaris majelis Ulama Indonesia (MUI) Sragen Muhammad Fadlan membuka orasinya dengan kutukan terhadap segala bentuk aksi terror. “Terorisme bukanlah agama, sebaliknya agama tidak mengajarkan aksi terror.” Tutur Fadlan
Acara deklarasi Sragen tolak terorisme kali ini menjadi menarik , karena kehadiran puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) Sragen yang menegaskan sikap menolak aksi terror. Ketua FPI Sragen Ustad Malla bahkan memimpin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Semangat dan antusiasme yang besar dari warga Sragen untuk mendeklarasikan Sragen Tolak Terorisme mendapat apresiasi besar dari Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman, Kapolres bahkan akan mem-follow up beberapa masukan dari pernyataan sikap ini, seperti menggalakkan lagi siskamling sebagai early warning terhadap munculnya terror di tengah masyarakat. (saf)
(wd)