SOLO, solotrust.com - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menuturkan, kejadian kekurangan murid di sejumlah SMP negeri diakibatkan karena infrastruktur yang belum sempurna untuk mengakomodir sistem zonasi, yang mulai diterapkan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD dan SMP tahun ajaran 2018/2019.
"Kekurangan murid di sejumlah SMP kemarin karena jumlah sekolah di tiap kecamatan masih belum merata," kata Rudy kepada solotrust.com di rumah dinasnya, Minggu (8/7/2018)
"Kita ini kan hanya melaksanakan peraturan zonasi, namun memang infrastrukturnya belum sempurna, kalau nanti satu kecamatan minimal ada lima sekolah, pasti bisa jalan," imbuhnya.
Meski begitu, dikatakan Rudy, untuk masalah jarak zonasi tidak perlu diatur ulang. Pasalnya hal tersebut sudah melalui kajian yang matang oleh Pemkot dan Universitas Sebelas Maret (UNS) surakarta .
"zonasi sekolah dihitung dari jarak kantor kelurahan, kemarin kita sesuaikan, seperti di Karangasem itu sebenarnya tidak dapat zonasi, tapi kita sesuaikan jadi SMP 12, 2, 9 dan 27 bisa memasuki zonasi itu," ujarnya
Seperti diberitakan, sebanyak 12 SMP Negeri di Kota Solo dilaporkan kekurangan murid dalam sistem zonasi masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) SD dan SMP tahun ajaran 2018/2019. (adr)
(wd)