Hard News

Ini penyebab Tewasnya Dua Mahasiswa di Air Terjun Pragakan

Hard News

09 Juli 2018 11:08 WIB

Dua mahasiswa tewas akibat tenggelam di air terjun Pragakan, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. (solotrust.com/tata)

 




SALATIGA, solotrust.com- Dua orang mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga tewas setelah tenggelam di air terjun Pragakan, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang sabtu (7/7/2018) petang. Sebelum tewas korban berusaha mengambil kaos kaki yang hanyut.

 

Puluhan mahasiswa dan dosen UKSW sabtu memenuhi kamar jenazah Rumah Sakit Umum Kota Salatiga menunggu dua rekan mereka yang sedang divisum dan pemeriksaan oleh dokter dan aparat Polres Semarang, karena tewas tenggelam di air terjun Pragakan, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Sabtu petang.

Korban tewas bernama Marcel Steveni Sumarno (19) dan Yulian Adiansyah Slawinata (19) keduanya berasal dari Cirebon, Jawa Barat dan tercatat sebagai mahasiwa Fakultas Teknologi Informasi, UKSW.

Sebelum tewas kedua korban dan rekan korban satu fakultas bernama Daniel Tanudjaja yang juga berasal dari Cirebon pada Sabtu siang menuju air terjun Pragakan. Keinginan mereka untuk ke air terjun sudah dilarang oleh warga karena sudah tidak dibuka untuk wisata.

Namun ketiganya tetap nekat karena penasaran dan untuk bisa berfoto di air terjun, bahkan ada dua warga setempat yang mendampingi korban menuju lokasi air terjun. Setelah sampai di air terjun, rombongan mahasiswa berfoto. Saat berfoto batu yang digunakan licin, korban Yulian melepas sepatu, namun kaos kakinya masuk ke dalam air terjun dan iapun mengambil dengan masuk ke air.

Tiba-tiba korban minta tolong karena tenggelam, kemudian korban Marcel Steveni lepas jaket dan sepatu loncat ke kolam, namun keduanya justru tenggelam terbawa pusaran air.

Melihat ke dua korban tenggelam Daniel Tanudjaja panik dengan mencari kayu dengan dibantu dua warga sekitar untuk menolong kedua korban karena tidak bisa berenang. Namun usaha mereka tidak berhasil, kemudian warga setempat menuju kampung mencari bantuan. Saat dievakusi warga pada sabtu malam nyawa kedua korban tidak tertolong.

Dari hasil penyelidikan awal polisi, kedua korban tewas murni tenggelam.

“Telah melakukan identifikasi terhadap dua jenazah, yang bersangkutan tercatat sebagai mahasiswa di salah satu Universitas swasta di Salatiga dari identifikasi tidak ada tanda-tanda kekerasan, jadi ini musibah.“ Tutur AKP Yusi Andi Sukmana Kasat Reskrim Polres Semarang. (tata)

(wd)